.webp)
Gunung Semeru di Lumajang kembali erupsi pada Jumat (21/11) pagi. Meski terekam di seismograf, letusan tidak teramati secara visual. Sementara status Semeru masih berada di Level 4 atau Awas.
Erupsi ini terjadi pada pukul 08.46 WIB, namun secara visual letusan tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf Pos Pengamatan Gunung Semeru dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik. Hingga kini status Gunung Semeru masih berada di Level 4 atau Awas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gunung Semeru mengalami erupsi namun secara visual letusan tidak teramati," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima detikJatim, Jumat (21/11/2025).
Petugas merekomendasikan warga agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.
"Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas radius 20 kilometer dari puncak," pungkas Sofian.
Sebelumnya, Semeru sempat meletus dahsyat pada Rabu (19/11/2025). Letusan ini hingga mengeluarkan awan panas guguran sejauh 13 kilometer. Ribuan warga harus mengungsi hingga tercatat ratusan rumah rusak.
(irb/hil)
