Fakta-fakta 6 Santri Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Galian C Bangkalan

Fakta-fakta 6 Santri Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Galian C Bangkalan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 21 Nov 2025 10:30 WIB
Lokasi kolam bekas galian C di Bangkalan
Santri tewas tenggelam di Bangkalan/Foto: Dok. Istimewa
Bangkalan -

Tragedi memilukan terjadi di Bangkalan saat enam santri ditemukan tewas tenggelam di kolam bekas galian C kawasan wisata Bukit Jaddih. Momen latihan yang seharusnya menjadi persiapan lomba berubah menjadi petaka ketika para santri diam-diam memasuki area terlarang tanpa pengawasan ustaz.

Insiden ini memicu keprihatinan warga dan aparat kepolisian, terutama karena seluruh korban masih di bawah umur. Berikut rangkaian fakta yang berhasil dihimpun dari lokasi kejadian dan keterangan sejumlah saksi.

Fakta-fakta Tragedi Tenggelamnya 6 Santri di Bangkalan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Santri Masuk Kolam Tanpa Sepengetahuan Ustaz

Para santri yang sedang latihan diduga pergi ke area bekas galian C tanpa izin ustaz, yang sebelumnya telah memberi larangan, sehingga mereka mandi di kolam berbahaya tanpa pengawasan dan tanpa sepengetahuan santri senior dalam situasi yang berjalan cepat hingga terjadi musibah.

"Ustaz sebelumnya sudah melarang, tapi gak tahu mereka sudah mandi tampa sepengetahuan santri senior," kata Ulil, warga setempat.

ADVERTISEMENT

2. Satu Santri Tenggelam dan 5 Teman Menolong

Kejadian berawal saat satu santri yang mandi di kolam bekas tambang tenggelam, lalu kelima temannya yang panik dan berusaha mencari kemudian menyadari temannya hilang di kedalaman air yang gelap sehingga mereka langsung ikut terjun hendak menolong namun akhirnya ikut tenggelam.

3. Ustaz Ikut Menolong namun Ikut Tenggelam dan Kritis

Setelah seorang santri berlari memberi tahu, ustaz segera berusaha menolong dengan masuk ke air, tetapi kondisi kolam yang dalam membuatnya terseret dan ikut tenggelam sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan kritis dan harus dilarikan ke RSUD Bangkalan.

"Enam orang ditemukan meninggal dunia di TKP, dan satu ustaz dilarikan ke RSUD Bangkalan karena dalam keadaan kritis," terang Ulil.

4. Polisi Selidiki

Aparat kepolisian segera turun tangan memeriksa saksi dan mengidentifikasi korban, sementara beberapa jenazah sudah dipulangkan kepada keluarga setelah proses identifikasi selesai dan keluarga membuat pernyataan terkait penolakan autopsi.

"Beberapa sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga," kata Iptu Pariadi, Kapolsek Socah Bangkalan.

5. Keluarga Menolak Autopsi

Seluruh korban yang berusia antara 7 hingga 10 tahun telah selesai diidentifikasi, dan pihak keluarga memilih untuk tidak dilakukan autopsi sehingga dibuatlah surat pernyataan sebagai dasar pemulangan jenazah ke rumah duka dalam situasi penuh duka.

"Sebagian korban masih menunggu pihak keluarga, sebagian sudah dibawa pulang ke rumah duka dengan membuat surat penyataan," tandas Pariadi.

6. Identitas Korban

Meski enam anak meninggal secara tragis, pihak keluarga sepakat menolak autopsi dengan mempertimbangkan kondisi korban serta tradisi setempat, sehingga mereka membuat surat pernyataan resmi untuk pemulangan jenazah.

Berikut identitas korban:

1. Louvin Al Baru (9), asal Sambikerep, Surabaya

2. Salman Al Farisi (9), asal AStapah, Kabupaten Sampang

3. Rosyid Inul Yakin (10), asal Tambak Dalem, Surabaya

4. Reynand Azka Mahardika (9), asal Sambikerep, Surabaya

5. Moh Nasiruddin Adrai (9), asal Panggung, Sidoarjo

6. Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7), Kalimas Surabaya / Desa Parseh, Kecamatan Socah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Galian C"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads