Kepanikan Pendaki Gunung Semeru Saat Dengar Kabar Erupsi Dahsyat

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 21 Nov 2025 09:36 WIB
Para pendaki saat Gunung Semeru erupsi/Foto: Istimewa
Malang -

Ratusan pendaki yang tengah berada di jalur Gunung Semeru merasakan momen tak terlupakan saat kabar erupsi menyebar. Di tengah perjalanan menuju Ranu Kumbolo hingga setelah tiba di tepi danau, para pendaki digemparkan informasi aktivitas vulkanik yang membuat sebagian panik, sebagian lain berusaha tenang mengikuti arahan pemandu.

Salah satu pendaki asal Surabaya bernama Zakia menceritakan situasi yang dia rasakan bersama dengan empat orang rekannya.

Ia awalnya berangkat mendaki dari Pos Ranu Pani ke Ranu Kumbolo pada Raby (19/11) sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 18.30 WIB, malam dengan kondisi belum mengetahui adanya erupsi.

"Sampai sana belum tahu kalau ada erupsi. Dikabarin pagi ini hari ini. Sama guide-nya diminta jangan panik, tetap tenang," kata Zakia, pada Jumat (21/11/2025).

Saat berada di Ranu Kumbolo, ia dan beberapa pendaki lain diberi tahu agar tak panik dan tetap tenang. Sebab dampak erupsinya tidak mengarah ke Ranu Kumbolo yang berada di sisi utara Gunung Semeru. Ia baru diminta mempersiapkan turun Kamis pagi.

"Guide-nya baru pagi-pagi briefing semua kalau ada kejadian erupsi sebenarnya kejadian erupsi itu tadi malam. Cuma kayak gak memungkinkan turun di malam hari diimbaunya besoknya turun," ucapnya.

Sementara itu, Fathur Rozi, pendaki asal Surabaya menyampaikan, petugas pendamping memberikan pengertian dan penanganan agar pendaki-pendaki tidak panik. Apalagi di wilayah Ranu Kumbolo memang tidak ada dampak dari hujan abu atau material vulkanik gunung lainnya.

"Alhamdulillah aman erupsinya itu lari ke arah selatan. Di Ranu Kumbolo aman semua pendaki di sini aman semua kelompok kita juga aman semuanya ya di sana nggak ada orang turun semuanya. Di Ranu Kumbolo alhamdulillah clear steril," jelas Fathur Rozi.

Cerita berbeda disampaikan Putri pendaki asal Surabaya yang mengaku sempat panik akibat keluarganya menghubungi dirinya berkali-kali. Keluarga tahu bahwa ada erupsi saat ia sedang berada di Gunung Semeru, tapi ketika berada di Ranu Kumbolo kondisi ketiadaan sinyal memutuskan akses komunikasi.

"Sudah banyak yang tanya karena kabarnya simpang siur, karena ada 178 pendaki terjebak buat panik semua orang di rumah, tapi susah sinyal, baru dikabari keluarga ketika turun di pos tiga. Saya minta maaf ke keluarga," ucap Putri, dengan mata berkaca-kaca akibat terharu.

Ia dan rekanya memang baru pertama kali mendaki ke Ranu Kumbolo dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Kabar erupsi itu membuatnya kaget dan berjalan pelan saat menempuh perjalanan dari Pos Ranu Pani ke Ranu Kumbolo. Beruntung ia dan temannya ditenangkan pemandu pendakian sehingga bisa tetap tenang menghadapi situasi tersebut.

"Kemarin sampai sini jam 11.00 WIB dhuhur, itu baru jalan ke Ranu Kumbolo jam 12.45 WIB sampai di Ranu Kumbolo jam 8 malam. Dengar kabar erupsi itu dgrnya dikasih tahu sama guide kita. Dikasih tahu kalau Semeru erupsi, saya tanya amankah, dijawab aman, akhirnya dilanjutkan jalan (ke Ranu Kumbolo) jam 20.00 WIB malam sampai sana," tandasnya.



Simak Video "Video: DPR Minta Basarnas Gerak Cepat Evakuasi Pendaki Terjebak di Semeru"

(irb/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork