Aksi balap liar kembali meresahkan warga di Kabupaten Pamekasan. Puluhan anak muda di wilayah Dusun Patase'an, Desa Gro'om, Kecamatan Proppo, terlihat melakukan balap liar pada Minggu sore (16/11/25).
Aksi berbahaya tersebut membuat para pengendara merasa terancam karena para pemotor memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memedulikan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Saiful, warga Proppo, mengaku selalu cemas saat melintas di area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lewat sini harus ekstra hati-hati. Mereka melaju kencang sekali, takutnya tiba-tiba menabrak orang," ungkapnya.
Aksi balap liar tersebut berlangsung tanpa pengawasan aparat kepolisian, sehingga para remaja dengan bebas menggelar adu kecepatan di jalan umum.
Bahkan sejumlah pemuda yang menonton turut menyiarkan langsung kegiatan tersebut melalui media sosial. Menjelang magrib, para pelaku masih terpantau asik menarik gas dan melakukan aksi berbahaya.
Di Pamekasan, balap liar memang kerap menjadi permainan 'kucing-kucingan' antara para pemotor dan aparat kepolisian. Diduga, mereka memiliki banyak titik lokasi untuk beraksi sehingga mudah berpindah tempat dan menghindari razia.
Tak hanya itu, gerombolan anak muda yang sering berkumpul dalam aktivitas semacam ini juga disinyalir kerap terlibat dalam tindakan kriminal, termasuk aksi tawuran. Terbaru, bentrokan antar remaja di pusat kota pada Minggu (9/11/25) menelan korban jiwa. Dua pemuda tewas dalam peristiwa yang terjadi tepat di depan Masjid Agung, jantung Kota Pamekasan. Polisi telah menangkap 9 tersangka, sementara 3 lainnya masih dalam pengejaran.
Kenakalan remaja yang semakin tidak terkendali ini dinilai telah menimbulkan dampak serius, bahkan hingga merenggut nyawa. Meski pemerintah dan aparat keamanan telah melakukan upaya pencegahan, aksi balap liar dan perilaku negatif remaja masih saja terjadi dan terus meresahkan masyarakat.
(auh/hil)












































