Bulan November tak hanya identik dengan Hari Pahlawan. Di Jawa Timur (Jatim), beberapa kabupaten juga merayakan hari jadi mereka, menandai perjalanan panjang sejarah, budaya, dan pembangunan daerah.
Dari pesisir hingga pegunungan, setiap kabupaten punya cerita unik tentang pendirian dan perjuangan para tokoh yang meletakkan fondasi kemajuan hingga hari ini. Hari jadi menjadi momen untuk mengenang sejarah sekaligus merayakan identitas daerah.
Baca juga: Hari Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Jadi Kabupaten Jatim di Bulan November
Bulan November menjadi momen istimewa bagi empat kabupaten di Jatim yang merayakan hari jadi. Perayaan ini bukan sekadar tanggal di kalender, tetapi juga kesempatan untuk mengenang sejarah, menghargai jasa para pendiri, dan menegaskan identitas daerah. Berikut daftar lengkapnya.
1. Kabupaten Pamekasan
Tanggal: 3 November 1530
Pamekasan merayakan hari jadi setiap 3 November, merujuk pada dimulainya masa pemerintahan Pangeran Ronggo Sukowati pada tahun 1530. Pangeran Ronggo Sukowati dikenal sebagai pemimpin yang membawa kemajuan di bidang pemerintahan dan sosial bagi masyarakat Madura bagian tengah.
Masa pemerintahannya menjadi tonggak awal berdirinya sistem pemerintahan lokal yang teratur di wilayah Pamekasan. Kini, hari jadi Pamekasan tidak hanya diisi upacara dan perayaan budaya, tetapi menjadi refleksi tentang nilai kepemimpinan, kemandirian, dan semangat gotong royong yang diwariskan leluhur Madura.
2. Kabupaten Tuban
Tanggal: 12 November 1293
Tuban, yang dikenal sebagai "Kota Wali dan Pelabuhan Tua", memperingati hari jadi setiap 12 November. Tanggal ini diambil dari momen bersejarah pelantikan Raden Haryo Ronggolawe sebagai Adipati Tuban pada tahun 1293, di masa awal berdirinya Kerajaan Majapahit.
Ronggolawe dikenal sebagai tokoh loyalis yang memiliki peran penting dalam konsolidasi kekuasaan Majapahit, sekaligus simbol keberanian dan kesetiaan. Sebagai daerah pesisir, Tuban sejak masa itu telah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan penting di pesisir utara Jawa.
Hingga kini, jejak sejarah Kabupaten Tuban masih terasa kuat berasal dari situs-situs kuno, peninggalan wali, hingga tradisi pesisir yang tetap lestari di tengah arus modernisasi.
3. Kabupaten Tulungagung
Tanggal: 18 November 1205
Kabupaten Tulungagung memperingati hari jadi setiap 18 November, berdasarkan catatan sejarah tahun 1205 Masehi, ketika wilayah ini mulai dikenal sebagai daerah penting dalam jaringan pemerintahan kerajaan-kerajaan Jawa Kuno.
Daerah yang dahulu dikenal sebagai "Bonorowo" ini merupakan wilayah agraris yang berkembang pesat karena sistem irigasinya yang maju, sebagaimana tercatat dalam sejumlah prasasti kuno.
Hari jadi Tulungagung menjadi momentum untuk mengenang sejarah panjang masyarakatnya yang hidup berdampingan dengan alam, menjadikan kesuburan tanah dan kerja keras sebagai fondasi kemakmuran. Kini, semangat itu hidup kembali dalam pembangunan modern yang berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal.
4. Kabupaten Malang
Tanggal: 28 November 760
Dari seluruh kabupaten yang merayakan hari jadi di bulan November, Kabupaten Malang tercatat sebagai yang tertua. Hari jadinya ditetapkan pada 28 November 760, merujuk pada Prasasti Dinoyo, salah satu prasasti tertua di Jawa Timur.
Prasasti ini menandai peresmian wilayah bernama Kanjuruhan, cikal bakal Kabupaten Malang modern. Dalam prasasti itu disebutkan adanya upacara penahbisan sebuah tempat suci pada masa pemerintahan Raja Gajayana.
Raja Gajayana dikenal sebagai penguasa bijak yang melindungi agama dan kebudayaan, serta meletakkan fondasi penting bagi perkembangan wilayah yang kini menjadi Kabupaten Malang.
Dengan usia lebih dari 1.200 tahun, Malang menjadi simbol kontinuitas peradaban dari kerajaan kuno, masa kolonial, hingga menjadi daerah metropolitan dengan keseimbangan antara tradisi dan kemajuan.
Pamekasan, Tuban, Tulungagung, dan Malang menunjukkan bagaimana setiap wilayah di Jawa Timur memiliki akar sejarah yang panjang dan khas. Peringatan hari jadi bukan sekadar seremonial administratif, melainkan pengingat perjalanan peradaban yang membentuk karakter masyarakat Jawa Timur.
Dari prasasti kuno hingga peradaban modern, bulan November menjadi waktu di mana sejarah dan masa depan berpadu menghadirkan kebanggaan yang tak pernah padam di tanah Jawa Timur.
Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
(hil/irb)












































