Sejak Januari hingga November 2025 ini, angka kematian akibat Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sumenep mencapai 53 kasus. Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menyebut angka tersebut menurun dibanding dengan dua tahun sebelumnya.
"Kematian akibat TBC tahun ini mencapai 53 orang, sementara pada 2024 ada 130 orang dan 2023 sebanyak 113 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, Selasa (11/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penurunan angka itu tidak lepas dari peningkatan penanganan di lapangan oleh tim puskesmas. Edukasi dan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri juga disebut semakin membaik.
"Tim puskesmas terus bergerak, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri," ujar Syamsuri.
Ia menegaskan deteksi dini dan pendampingan pasien sangat penting untuk memastikan pengobatan berjalan tuntas.
"Kedisiplinan pasien adalah kunci. Jika berhenti di tengah jalan, risiko komplikasi dan kematian meningkat," katanya.
Dinkes P2KB berharap penurunan ini terus berlanjut. Peran keluarga dalam memastikan pasien menjalani pengobatan sesuai jadwal dinilai sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapi.
(auh/abq)












































