- Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?
- Dampak Bencana Hidrometeorologi 1. Kerusakan Infrastruktur dan Hunian 2. Gangguan pada Aktivitas Ekonomi dan Transportasi 3. Dampak terhadap Kesehatan dan Keselamatan 4. Kerugian Ekonomi dan Sosial
- 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem
- Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem 1. Pastikan Kondisi Rumah Aman 2. Jaga Kebersihan Lingkungan 3. Siapkan Tas Siaga 4. Waspadai Aktivitas Luar Ruangan 5. Gunakan Aplikasi Prakiraan Cuaca
- Tips Antisipasi Banjir dan Longsor
Fenomena cuaca ekstrem kembali melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan potensi tanah longsor menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca mendadak selama beberapa pekan ke depan. Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi saat ini tidak hanya berdampak pada aktivitas harian masyarakat.
Cuaca ekstrem juga dapat mengancam keselamatan jiwa dan menyebabkan kerugian materiil. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami apa itu bencana hidrometeorologi, mengenali jenis dan dampaknya, serta menyiapkan langkah antisipasi yang tepat agar tetap aman menghadapi kondisi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?
Bencana hidrometeorologi adalah jenis bencana alam yang disebabkan aktivitas dan perubahan ekstrem pada sistem atmosfer, air, dan laut. Fenomena ini biasanya terjadi akibat peningkatan suhu udara global, perubahan pola angin, serta anomali cuaca seperti El Nino dan La Nina.
Pengendara sepeda motor melintasi lokasi rawan banjir lahar hujan Semeru di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur Foto: ANTARA FOTO /Irfan Sumanjaya |
Jenis bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, gelombang pasang, dan hujan ekstrem yang dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap kehidupan manusia, seperti kerusakan infrastruktur, gangguan ekonomi, hingga ancaman keselamatan jiwa. Berikut penjelasannya.
- Hujan lebat dan banjir, yang sering menggenangi wilayah dataran rendah atau daerah dengan drainase buruk.
- Tanah longsor, umumnya terjadi di daerah perbukitan yang memiliki kontur tanah labil dan curah hujan tinggi.
- Puting beliung, fenomena angin kencang berputar dengan kekuatan destruktif yang sering datang tiba-tiba.
- Kekeringan, saat periode tanpa hujan berlangsung lama dan menyebabkan penurunan cadangan air tanah.
- Badai petir, yang dapat menyebabkan gangguan listrik, kebakaran, hingga kerusakan properti.
Bencana ini menempati urutan teratas sebagai bencana paling sering terjadi di Indonesia, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini tidak lepas dari posisi geografis Indonesia di garis khatulistiwa dan dikelilingi lautan, sehingga membuatnya rentan terhadap perubahan iklim dan dinamika atmosfer.
Dampak Bencana Hidrometeorologi
Dampak yang ditimbulkan oleh bencana hidrometeorologi bisa sangat luas. Tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, menurunkan produktivitas ekonomi, hingga mengancam keselamatan. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kerusakan Infrastruktur dan Hunian
Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang dapat menyebabkan atap rumah terbang, pohon tumbang, serta kerusakan jaringan listrik. Banjir dan longsor juga sering merusak jalan raya, jembatan, serta fasilitas publik lainnya.
Salah satu jembatan di Trenggalek yang rusak imbas bencana. Foto: Istimewa) |
2. Gangguan pada Aktivitas Ekonomi dan Transportasi
Curah hujan tinggi sering menyebabkan kemacetan, kecelakaan, atau terganggunya transportasi laut dan udara. Sektor pertanian pun bisa terdampak, terutama jika lahan tergenang air atau gagal panen akibat cuaca tak menentu.
3. Dampak terhadap Kesehatan dan Keselamatan
Air yang tergenang menjadi sarang penyakit seperti demam berdarah, leptospirosis, dan diare. Selain itu, risiko tersambar petir atau tertimpa pohon tumbang juga meningkat selama musim hujan ekstrem.
4. Kerugian Ekonomi dan Sosial
Dalam jangka panjang, bencana hidrometeorologi dapat menimbulkan kerugian ekonomi besar, baik bagi individu maupun daerah, akibat kerusakan aset, gangguan usaha, serta biaya perbaikan yang tinggi.
Dua truk terjebak banjir lahar semeru Foto: Nur Hadi Wicaksono/ detikjatim |
38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Juanda memprediksi bahwa cuaca ekstrem akan berlangsung hingga pekan depan. Sebanyak 38 kabupaten/kota di Jawa Timur disebut berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Pengendara sepeda motor melintasi lokasi rawan banjir lahar hujan Semeru di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (22/5/2025). Foto: ANTARA FOTO /Irfan Sumanjaya |
Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan, antara lain Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Malang, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Ngawi, Nganjuk, Pacitan, Pasuruan.
Kemudian Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung. Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh gelombang atmosfer Rossby dan aktivitas Low Frequency yang melintasi wilayah Jawa Timur.
"Kedua fenomena ini memicu pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan disertai petir dan angin kencang," jelasnya.
BMKG juga mengimbau masyarakat serta instansi terkait untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan berhati-hati terhadap potensi bencana seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang tak menentu. Kondisi ini dapat memicu berbagai bencana yang membahayakan keselamatan. Agar tetap aman dan siap menghadapi situasi tersebut, masyarakat bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini.
1. Pastikan Kondisi Rumah Aman
Periksa atap dan genteng agar tidak bocor atau mudah terlepas tertiup angin. Jika ada pohon besar di sekitar rumah, segera pangkas ranting-ranting yang rapuh untuk mencegah pohon tumbang.
2. Jaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan selokan dan saluran air secara rutin agar air hujan dapat mengalir lancar dan tidak menimbulkan banjir. Jangan membuang sampah sembarangan, terutama ke parit atau sungai.
3. Siapkan Tas Siaga
Buat tas darurat yang berisi senter, baterai, obat-obatan, makanan ringan, air minum, dan dokumen penting seperti KTP atau sertifikat rumah. Tas ini penting dibawa jika terjadi evakuasi mendadak.
4. Waspadai Aktivitas Luar Ruangan
Ketika hujan deras disertai petir atau angin kencang, sebaiknya hindari berteduh di bawah pohon tinggi atau papan reklame. Jika sedang berkendara, segera cari tempat aman untuk berhenti sejenak.
5. Gunakan Aplikasi Prakiraan Cuaca
Manfaatkan aplikasi resmi seperti Info BMKG untuk memantau kondisi cuaca di wilayah sekitar. Informasi ini membantu menentukan waktu aman beraktivitas di luar rumah.
Tips Antisipasi Banjir dan Longsor
Memasuki musim hujan, risiko banjir dan tanah longsor meningkat di berbagai wilayah. Kondisi ini menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Selain mempersiapkan rumah agar lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, masyarakat juga perlu melakukan langkah tambahan berikut.
- Meninggikan lantai rumah atau membuat tanggul sederhana di sekitar halaman untuk menghalau air masuk.
- Menanam pohon berakar kuat seperti bambu atau vetiver di area lereng untuk mencegah longsor.
- Menyimpan alat evakuasi sederhana seperti pelampung, tali, dan sekop untuk keadaan darurat.
Cuaca ekstrem memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa diminimalkan dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mulai dari menjaga kondisi rumah, memperhatikan drainase, hingga menyiapkan tas siaga, semua langkah kecil ini dapat menyelamatkan banyak nyawa dan harta benda.
(ihc/irb)
















































