Nama Lusyana Jelita mungkin kini akrab di telinga para penikmat dangdut, namun perjalanan menuju panggung gemerlap tak datang dengan mudah. Di balik suaranya yang lembut dan penampilan memikat, tersimpan kisah ketekunan gadis muda asal Sumenep, yang berani menembus batas daerah demi mengejar mimpi.
Kisahnya bukan hanya tentang musik, tetapi keyakinan dan kerja keras. Lusy tumbuh menjadi sosok inspiratif. Perjalanan panjangnya mengajarkan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya soal popularitas, tapi ketulusan, karakter, dan semangat untuk terus berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profi Lusyana Jelita
Kisah sukses Lusy tidak terjadi dalam semalam. Lahir di Kabupaten Sumenep pada 17 Juli 2003, ia menghabiskan masa kecilnya di lingkungan sederhana di Madura. Uniknya, Lusy sempat tidak tertarik pada musik dangdut.
Ia lebih menyukai musik pop, hingga suatu hari kebiasaan ibunya memutar lagu-lagu dangdut perlahan mengubah seleranya. Dari situlah benih cintanya terhadap dangdut tumbuh, dan semakin kuat saat ia mulai tampil di berbagai acara lokal saat duduk di bangku SMA.
Bakat dan dedikasinya tak main-main. Saat masih remaja, ia mengikuti ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2018. Dalam perlombaan itu, ia berhasil melaju hingga 13 besar nasional.
Meski tidak meraih juara utama, penampilannya yang konsisten membuatnya dilirik banyak pihak. Termasuk OM Adella, yang kemudian mengajak Lusy bergabung sebagai vokalis.
Karier Lusy melesat bersama OM Adella. Ia kerap tampil di berbagai kota besar dan panggung rakyat, membawakan lagu-lagu populer seperti Permata Hati, Tak Sedalam Ini, Cinta Hitam, dan Menari di Atas Luka.
Baca juga: 7 Penyanyi OM Adella Selain Difarina Indra |
Suaranya yang lembut, teknik vokalnya yang kuat, serta penampilan yang anggun membuatnya digemari lintas usia, dari remaja hingga orang tua. Tak hanya di atas panggung, Lusy juga aktif di dunia digital.
Ia kerap membagikan berbagai aktivitasnya di Instagram, TikTok, dan YouTube. Konten yang ia unggah pun beragam, dari video nyanyi, behind the scene, hingga momen-momen keseharian yang menunjukkan sisi humanis dirinya.
Sosok Lusy yang rendah hati, ramah, dan sederhana membuatnya menjadi figur publik yang disayangi, bukan hanya di Jawa Timur dan Madura, tetapi juga di berbagai penjuru Indonesia.
Lusy juga dikenal dengan gaya berpakaian yang sopan, namun tetap stylish, mencerminkan kepribadiannya yang tenang dan elegan. Ia menyukai binatang, terutama kucing, dan beberapa kali terlihat memelihara hewan lucu tersebut.
Dari penampilan hingga unggahannya, Lusy selalu tampil apa adanya, membuat para penggemar merasa dekat secara emosional. Menariknya, di balik popularitas itu, Lusy menyimpan mimpi lain, yaitu ingin menjadi seorang bidan.
Meski sudah sukses di dunia hiburan, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang kebidanan tetap menjadi cita-cita yang ingin ia capai. Hal ini menunjukkan Lusy bukan hanya penyanyi berbakat, tapi sosok muda visioner dan bertekad kuat.
Kini, Lusy bukan hanya penyanyi dangdut muda. Ia membuktikan bahwa keberhasilan bisa diraih dari mana saja, termasuk dari pelosok Madura. Dengan kerja keras, keberanian bermimpi, dan konsistensi berkarya, Lusy berhasil menorehkan namanya dalam peta musik Indonesia.
(ihc/irb)












































