Nama Lusyana Jelita semakin bersinar di panggung musik dangdut Indonesia. Penyanyi muda asal Sumenep, Madura, ini berhasil memikat hati jutaan penonton berkat suara merdunya, parasnya yang anggun, serta pembawaannya yang lembut dan bersahaja.
Bersama OM Adella, grup orkes koplo ternama dari Jawa Timur, Lusy, sapaan akrabnya, membawa nuansa segar ke industri hiburan tanah air. Penampilannya yang konsisten di berbagai panggung dan media sosial menjadikannya salah satu ikon muda dangdut masa kini.
Baca juga: Profil dan Perjalanan Karier Dinda Teratu |
Namun, kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan. Pada Jumat 18 Juli 2025, Lusy mengalami kecelakaan di ruas Tol Sragen KM 547+400, saat dalam perjalanan dari Bojonegoro. Mobil yang ditumpanginya bersama tim dilaporkan terguling akibat insiden di jalur tol tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, Lusy berhasil selamat meski mengalami luka ringan di bagian mulut. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia memastikan kepada para penggemar bahwa kondisinya baik dan dalam keadaan stabil.
Profi Lusyana Jelita
Kisah sukses Lusy tidak terjadi dalam semalam. Lahir pada 17 Juli 2003, ia baru saja menginjak usia 22 tahun sehari sebelum insiden tersebut terjadi. Masa kecilnya dihabiskan di lingkungan sederhana di Madura.
Uniknya, Lusy sempat tidak tertarik pada musik dangdut. Ia lebih menyukai musik pop, hingga suatu hari kebiasaan ibunya memutar lagu-lagu dangdut perlahan mengubah seleranya. Dari situlah benih cintanya terhadap dangdut tumbuh, dan semakin kuat saat ia mulai tampil di berbagai acara lokal saat duduk di bangku SMA.
Bakat dan dedikasinya tak main-main. Saat masih remaja, ia mengikuti ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2018, dan berhasil melaju hingga 13 besar nasional. Meski tidak meraih juara utama, penampilannya yang konsisten membuatnya dilirik banyak pihak, termasuk OM Adella, yang kemudian mengajaknya bergabung sebagai vokalis.
Karier Lusy melesat bersama OM Adella. Ia kerap tampil di berbagai kota besar dan panggung rakyat, membawakan lagu-lagu populer seperti Permata Hati, Tak Sedalam Ini, Cinta Hitam, dan Menari di Atas Luka. Suaranya yang lembut, teknik vokalnya yang kuat, serta penampilan yang anggun membuatnya digemari lintas usia, dari remaja hingga orang tua.
Tak hanya di atas panggung, Lusy juga aktif di dunia digital. Ia membagikan berbagai aktivitasnya di Instagram, TikTok, dan YouTube. Konten yang ia unggah pun beragam, dari video nyanyi, behind the scene, hingga momen-momen keseharian yang menunjukkan sisi humanis dirinya.
Sosok Lusy yang rendah hati, ramah, dan sederhana membuatnya menjadi figur publik yang disayangi, bukan hanya di Jawa Timur dan Madura, tetapi juga di berbagai penjuru Indonesia. Lusy juga dikenal dengan gaya berpakaian yang sopan, namun tetap stylish, mencerminkan kepribadiannya yang tenang dan elegan.
Ia menyukai binatang, terutama kucing, dan beberapa kali terlihat memelihara hewan lucu tersebut. Dari penampilan hingga unggahannya, Lusy selalu tampil apa adanya, membuat para penggemar merasa dekat secara emosional.
Menariknya, di balik popularitas itu, Lusy menyimpan mimpi lain, yaitu ingin menjadi seorang bidan. Meski sudah sukses di dunia hiburan, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang kebidanan tetap menjadi cita-cita yang ingin ia capai. Hal ini menunjukkan Lusy bukan hanya penyanyi berbakat, tapi sosok muda visioner dan bertekad kuat.
Kini, Lusy bukan hanya sekadar penyanyi dangdut muda. Ia adalah ikon generasi baru yang membuktikan bahwa keberhasilan bisa diraih dari mana saja, termasuk dari pelosok Madura. Dengan kerja keras, keberanian bermimpi, dan konsistensi berkarya, Lusy berhasil menorehkan namanya dalam peta musik Indonesia.
Insiden yang baru saja dialaminya seolah menjadi pengingat bahwa perjalanan menuju kesuksesan tak selalu mulus. Namun, semangat dan keteguhan Lusy membuktikan bahwa ia siap melangkah lebih jauh lagi. Dunia panggung masih menantinya, dan para penggemar pun masih setia menunggu penampilan terbaiknya.
(dpe/irb)