Pernikahan Mbah Tarman (74) dengan Shela Arika bikin heboh warga Pacitan. Selain karena jarak usia pasangan ini yang sangat jauh, pernikahan mereka menghebohkan karena mahar berupa cek senilai Rp 3 miliar.
Kini pihak kepolisian yang secara pro aktif melakukan penyelidikan dugaan kasus pemalsuan dokumen telah memanggil Mbah Tarman untuk memberikan klarifikasi. Kepada polisi Mbah Tarman akhirnya mengakui bahwa cek itu hilang. Bukan cuma itu, Mbah Tarman bahkan juga mengakui bahwa rekening di balik cek itu tidak ada uangnya alias kosong.
"Jadi malam itu Pak Tarman menjawab pertanyaan, uang di dalam rekening BCA itu memang tidak ada," ujar Badrul Amali, salah satu kuasa hukum Mbah Tarman kepada detikJatim, Minggu (9/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Badrul menegaskan tentang komitmen Mbah Tarman untuk tetap memberikan mahar tersebut bagi istrinya. Badrul menjelaskan bahwa Mbah Tarman akan segera memberikan uang itu dari hasil usaha yang sedang ditekuni.
"Tapi Pak Tarman tetap komitmen memberikan uang itu kepada keluarga dari usaha cengkeh yang ditekuni," ujarnya.
Sebelumnya, Mbah Tarman mengakui bahwa mahar berupa cek itu hilang. Pria lanjut usia itu menyatakan itu di hadapan polisi saat memenuhi panggilan klarifikasi di Polres Pacitan didampingi 2 kuasa hukumnya, Badrul Amali dan Imam Bajuri, Rabu (5/10) malam.
"Cek itu belum ditemukan. Kalau menurut Pak Tarman hilang di kamar setelah pernikahan," kata Badrul.
Selain keberadaan cek itu, Badrul mengungkapkan ada beberapa poin pertanyaan yang ditanyakan oleh petugas kepolisian kepada Tarman. Selain keberadaan cek itu, Mbah Tarman juga ditanya dari mana cek itu didapatkan? Dan tulisan siapa yang ada di dalam cek tersebut?
"Ditanya, 'dari mana dapat ceknya?' Pak Tarman menjawab cek itu didapat dari temannya 7 tahun lalu ketika urusan (bisnis) samurai. Lalu ditanya, 'cek itu tulisan tangan siapa?' Itu tulisan tangan dari Pak Tarman sendiri," ujarnya.
Tidak hanya viral karena pernikahannya yang kontroversial dan mahar fantastis, nama Mbah Tarman belakangan juga tersangkut kasus lain. Ia diduga menipu sejumlah orang dengan janji bisa memasukkan cengkeh ke perusahaan rokok ternama, PT Djarum.
Kasus ini mencuat setelah polisi menemukan lima orang yang ditampung di rumah milik seorang warga bernama Fatoni, warga Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Para korban mengaku diiming-imingi oleh Mbah Tarman untuk ikut dalam bisnis jual beli cengkeh.
"Memang benar di rumah itu ada lima orang yang ditampung oleh Mbah Tarman. Mereka diimingi bisa mencari cengkeh yang akan dikirim ke perusahaan rokok Djarum," ungkap Paur Humas Polres Ponorogo Iptu Yayun Sriwiningrum, Rabu (4/11/2025).
Video penggerebekan rumah penampungan oleh Polsek Sukorejo pun beredar luas di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @cat_warrior_indonesia, dan langsung menarik perhatian warganet.
Menurut Iptu Yayun, kasus ini berawal dari laporan seorang warga Lamongan bernama Iwan, yang mencari ibunya, Sunti. Wanita itu sebulan tidak pulang usai berkenalan dengan seseorang bernama Eko yang belakangan diketahui adalah kaki tangan Mbah Tarman.
Setelah dilakukan penelusuran, polisi menemukan bahwa tak hanya Sunti yang berada di rumah itu. Ada 4 orang lain dengan kisah serupa sama-sama dijanjikan bisa ikut bisnis cengkeh oleh Mbah Tarman.
"Di sana ternyata sudah berkumpul 5 orang yang senasib dengan Ibu Sunti," tambahnya.
Kelima orang tersebut mengaku awalnya diajak oleh Eko, lalu dikenalkan kepada Mbah Tarman yang mengaku punya koneksi dengan "bos besar PT Djarum". Mereka kemudian diminta mencari cengkeh untuk dikirim ke perusahaan itu.
Namun, setelah sebulan menunggu, janji tersebut tak pernah terbukti. Para korban hanya ditampung tanpa kepastian apa pun.
(dpe/abq)












































