Kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa secara efektif menjadi motor penggerak bagi tiga elemen inti pendidikan di Jawa Timur. Tidak hanya sekadar membuat kebijakan, Khofifah menciptakan ekosistem yang hidup, di mana inovasi menjadi budaya kerja dan karakter seluruh pelaku pendidikan.
Terbukti, sejak program inovasi diluncurkan, tercatat 24.626 inovasi lahir dari berbagai sektor di Jawa Timur, dengan pendidikan sebagai penyumbang terbesar.
Angka ini memperlihatkan bagaimana pendidikan di Jatim tak sekadar adaptif, tetapi telah menjelma menjadi ruang kreativitas dan daya saing sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Inovasi Jadi Budaya Pendidikan
Dalam ajang East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025, Khofifah menegaskan pentingnya semangat kolaboratif dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dengan zaman.
"Kehadiran Bapak/Ibu dan semuanya malam ini membuktikan bahwa Jawa Timur memiliki semangat yang kuat untuk terus melahirkan inovasi pendidikan demi mencetak generasi unggul masa depan dan menjadikan Jawa Timur sebagai episentrum inovasi pendidikan nasional," kata Khofifah.
"Dengan lebih dari 19 ribu karya inovasi, 30 top inovasi yang terpilih, serta 51 insan pendidikan yang dianugerahi penghargaan, dunia pendidikan Jawa Timur membuktikan kesiapan menghadapi era digital dan transformasi global," imbuhnya.
Dari Double Track hingga Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan
Berbagai inisiatif strategis lahir di bawah kepemimpinan Khofifah, seperti program Double Track SMA, SMK BLUD, dan Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (SIKAP).
Program-program ini menekankan inovasi terapan, yang bukan hanya menyiapkan peserta didik menjadi lulusan siap kerja, tetapi juga mencetak generasi kreatif dan solutif di bidang pertanian, teknologi, dan kewirausahaan.
Tidak berhenti di situ, program literasi dan karya tulis juga berkembang pesat.
"Prestasi ini harus terus kita pertahankan. Dan capaian di sektor lain harus mulai dirintis dan ditingkatkan. Kami yakin bahwa siswa, guru dan kepala sekolah kita di Jatim sangat mampu untuk meraihnya," tambahnya.
Bahkan, lintas sekolah di Jawa Timur menghasilkan lebih dari 1.580 buku karya insan pendidikan yang memecahkan rekor MURI.
"Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi tidak berhenti di ruang kelas, tapi menjelma menjadi karya yang memberi inspirasi," beber Khofifah.
Pendidikan Inklusif dan Digitalisasi Sekolah
Komitmen Khofifah tidak hanya berhenti pada inovasi, tapi juga menyentuh aspek inklusi dan kesetaraan akses.
"Saya optimis dengan kompetensi dan prestasi siswa Jatim semakin meningkat sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.
Ia juga menaruh perhatian pada transformasi digital sekolah dan perpustakaan.
"Perpustakaan perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dengan inovasi digital, perpustakaan sekolah dapat menjadi pusat pembelajaran yang dinamis sesuai kebutuhan zaman yang serba cepat dan digital," lanjutnya.
Dengan kombinasi visi strategis, keberpihakan pada inklusi, dan penguatan budaya inovatif, Jawa Timur kini menjadi barometer pendidikan nasional.
Kepemimpinan Khofifah menunjukkan bahwa pendidikan bukan sekadar proses akademik, melainkan gerakan sosial dan budaya yang membangun masyarakat berkarakter dan berdaya saing global.
Dengan komitmen yang kuat dan capaian luar biasa ini, tidak berlebihan jika Gubernur Khofifah Indar Parawansa dinilai layak menerima penghargaan atas dedikasi dan keberhasilannya dalam membangun pendidikan di Jatim.
Jangan lewatkan! detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.
Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.
Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.
Simak Video "Video: Alasan Gubernur Jatim Khofifah Tak Diperiksa di Gedung KPK"
(auh/hil)