Pemkab Gresik Mantapkan Komitmen Lingkungan dan Pengendalian Kali Lamong

detikJatim Awards 2025

Pemkab Gresik Mantapkan Komitmen Lingkungan dan Pengendalian Kali Lamong

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 05 Nov 2025 15:05 WIB
Kereta kencana antar Gus Yani-dr Alif mendaftar di KPU Gresik
Gus Yani dan dr Alif/Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim
Gresik -

Pagi di Kampung Berseri Sukomulyo terasa berbeda. Deretan tanaman hijau menjulang di tepi jalan, aliran sungai yang dulu keruh kini tampak jernih, dan warga sibuk memilah sampah organik serta plastik.

Gambaran itu menjadi potret nyata bagaimana semangat pelestarian lingkungan tumbuh di Kabupaten Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani.

Sejak 2023, Pemkab Gresik secara konsisten menjalankan program Nawakarsa Award Gresik. Ajang tahunan ini menjadi wadah apresiasi bagi masyarakat dan industri yang aktif menjaga lingkungan. Tahun 2025, Nawakarsa Award kembali digelar dengan tema "Hentikan Polusi Plastik".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lingkungan hidup adalah pilar penting dalam pembangunan daerah. Dalam Nawakarsa, kami menempatkan Pesona Gresik sebagai program strategis yang menyentuh langsung aspek kelestarian lingkungan," ujar Bupati Fandi Akhmad Yani kepada detikJatim.

ADVERTISEMENT

Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu menekankan, partisipasi publik menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem hijau. Sejak digulirkan, program Nawakarsa tak hanya menginspirasi dunia industri, tetapi juga menggugah masyarakat untuk berperan aktif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Sri Zubaidah menambahkan, berbagai lomba seperti Kampung Gresik Berseri, Lomba Konten Lingkungan Hidup, Aksi Bersih Sungai, hingga Gerakan Tanam Biopori menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan kampung zero waste.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan, karena perubahan besar harus dimulai dari langkah kecil di sekitar kita," kata Zubaidah, dikutip dari detikJatim.

Program penghijauan dan edukasi masyarakat itu juga berjalan beriringan dengan upaya pengendalian banjir Kali Lamong, salah satu prioritas besar Pemkab Gresik dalam tiga tahun terakhir. Normalisasi sungai, pembebasan lahan, serta pembangunan kolam retensi dilakukan secara berkelanjutan.

Pada 2024, kolam retensi di Cerme mulai beroperasi optimal dan terbukti membantu mengurangi debit air saat hujan deras. Sementara pada 2025, Pemkab Gresik memulai pembangunan kolam retensi kedua di Balongpanggang, sekaligus menyiapkan lokasi tambahan di Benjeng dan Kedamean.

"Satu di Balongpanggang, satu di Benjeng, satu di Kedamean, dua di Cerme. Ini sudah bisa efektif mengatasi persoalan Kali Lamong," jelas Gus Yani dalam wawancara terpisah dengan detikJatim.

Sejak 2023, Pemkab Gresik telah mengalokasikan anggaran pengendalian Kali Lamong senilai Rp 17 miliar, dan pada 2024 sebesar Rp 11,33 miliar. Selain menahan luapan air, keberadaan kolam retensi juga dimanfaatkan untuk menyimpan air bagi kebutuhan pertanian di musim kemarau.

Upaya berlapis ini menjadikan Gresik sebagai salah satu daerah dengan komitmen tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat terus diperkuat agar keberlanjutan lingkungan bukan sekadar slogan, melainkan bagian dari gaya hidup warga.

"Harapan kami, semangat menjaga lingkungan menjadi gerakan bersama. Pemerintah tak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat," pungkas Gus Yani.

Dengan komitmen yang kuat dan capaian luar biasa ini, tidak berlebihan jika Pemkab Gresik dinilai layak menerima penghargaan atas dedikasi dan keberhasilannya dalam membangun lingkungan hijau di Kota Santri.

Jangan lewatkan! detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.

Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.

Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads