Nama Mbah Tarman kembali jadi sorotan publik. Setelah sempat viral karena memberikan mahar berupa cek senilai Rp 3 miliar kepada istrinya, Sheila Arika, pria berusia 74 tahun itu kini terseret kasus baru. Ia diduga menipu sejumlah orang dengan janji bisa memasukkan cengkeh ke perusahaan rokok ternama, PT Djarum.
Kasus ini mencuat setelah polisi menemukan lima orang yang ditampung di rumah milik seorang warga bernama Fatoni, warga Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Para korban mengaku diiming-imingi oleh Mbah Tarman untuk ikut dalam bisnis jual beli cengkeh.
"Memang benar di rumah itu ada lima orang yang ditampung oleh Mbah Tarman. Mereka diimingi bisa mencari cengkeh yang akan dikirim ke perusahaan rokok Djarum," ungkap Paur Humas Polres Ponorogo Iptu Yayun Sriwiningrum, Rabu (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video penggerebekan rumah penampungan oleh Polsek Sukorejo pun beredar luas di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @cat_warrior_indonesia, dan langsung menarik perhatian warganet.
Menurut Iptu Yayun, kasus ini berawal dari laporan seorang warga Lamongan bernama Iwan, yang mencari ibunya, Sunti. Wanita itu telah sebulan tidak pulang setelah berkenalan dengan seseorang bernama Eko, yang belakangan diketahui merupakan kaki tangan Mbah Tarman.
"Yang bersangkutan datang ke Polsek Sukorejo meminta pendampingan untuk mencari ibunya yang diduga berada di wilayah hukum Polsek Sukorejo,"
jelas Yayun.
Setelah dilakukan penelusuran, polisi menemukan bahwa tak hanya Sunti yang berada di rumah tersebut. Ada empat orang lain dengan kisah serupa, sama-sama dijanjikan bisa ikut bisnis cengkeh oleh Mbah Tarman.
"Di sana ternyata sudah berkumpul lima orang yang senasib dengan Ibu Sunti," tambahnya.
Kelima orang tersebut mengaku awalnya diajak oleh Eko, lalu dikenalkan kepada Mbah Tarman yang mengaku punya koneksi dengan "bos besar PT Djarum". Mereka kemudian diminta mencari cengkeh untuk dikirim ke perusahaan itu.
Namun, setelah sebulan menunggu, janji tersebut tak pernah terbukti. Para korban hanya ditampung tanpa kepastian apa pun.
"Lima orang ini menyampaikan sejauh ini belum ada korban yang mengalami kerugian materi. Jadi masih tahap menjanjikan saja, belum sampai mengeluarkan biaya," terang Yayun.
Setelah Sunti dijemput oleh anaknya, empat orang lainnya juga dipulangkan. Polisi kemudian memberikan edukasi agar warga lebih berhati-hati terhadap tawaran bisnis yang tidak jelas.
"Lima orang itu asalnya dari Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, dan Lamongan. Karena belum ada unsur pidana, kami hanya memberikan edukasi agar hati-hati,"
pungkas Yayun.
Sebelumnya, Mbah Tarman menjadi viral lantaran memberikan mahar fantastis berupa cek senilai Rp3 miliar kepada istrinya, Sheila Arika, warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Namun, belakangan diketahui bahwa cek tersebut diduga palsu.
Satreskrim Polres Pacitan pun tengah mengusut kasus itu. Meski demikian, Mbah Tarman sudah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik.
(ihc/hil)












































