Senator DPD RI asal Jawa Timur, Dr Lia Istifhama, mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang mengangkat isu pemberantasan judi online (judol) di forum internasional Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
Menurut Ning Lia, sapaan akrabnya, langkah Presiden Prabowo yang mengajak 21 negara anggota APEC untuk bersama-sama memerangi praktik judi online merupakan langkah tepat dan visioner. Pasalnya, praktik judol tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga merugikan ekonomi nasional dalam jumlah fantastis.
"Kita berbicara soal kerugian negara hingga ratusan triliun setiap tahun. Dan yang lebih berbahaya, sebagian besar sistem dan servernya dikendalikan dari luar negeri. Jadi, kerja sama internasional seperti yang dilakukan Presiden Prabowo sangat diperlukan," ujar Ning Lia, Minggu (2/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi fenomena itu, perempuan yang didapuk sebagai Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai di Jatim itu menegaskan perang melawan judi online tidak bisa hanya dilakukan melalui blokir situs atau penegakan hukum semata. Diperlukan pendekatan sosial, pendidikan digital, hingga kolaborasi teknologi internasional.
"Kita harus berani membangun sistem digital yang kuat, mendidik masyarakat agar melek literasi finansial, dan memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk menutup sumber keuangan mereka," tegas Putri KH Maskur Hasyim tersebut.
Menurutnya, Presiden Prabowo sudah berada di jalur yang benar dengan menjadikan isu digital crime sebagai agenda global APEC.
"Saya optimistis langkah Presiden Prabowo akan membuka ruang kerja sama baru, bukan hanya untuk mengendalikan judi online, tapi juga untuk memperkuat kedaulatan digital bangsa," pungkas Ning Lia.
Dipaparkannya, Presiden Prabowo dalam forum APEC menyebutkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 133 triliun setiap tahun akibat aliran dana keluar dari aktivitas perjudian daring. Ia menekankan, judi online kini menjadi tantangan global, sejajar dengan ancaman ekonomi lain seperti penyelundupan, korupsi, dan perdagangan narkotika.
"Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring," kata Prabowo di hadapan para pemimpin negara APEC, sebagaimana dikutip dari Sekretariat Kabinet.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara di kawasan Asia-Pasifik untuk mengendalikan teknologi digital yang kini kerap dimanfaatkan untuk kejahatan siber lintas negara.
"Kita harus memastikan kendali atas masa depan teknologi kita. Melalui kerja sama di dalam APEC, kita dapat mencapai tujuan ini," ujar Prabowo.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan bahwa pada periode 2017 hingga semester I 2025, total perputaran uang dari aktivitas judi online mencapai Rp 976,8 triliun dengan lebih dari 709 juta transaksi. Sebagian besar transaksi tersebut mengalir ke rekening luar negeri melalui jaringan digital yang sulit dilacak.
(auh/hil)












































