Berbagai Gelaran balap sepeda bertaraf internasional merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun di Banyuwangi. Hal ini telah menyatu dengan identitas Banyuwangi sebagai daerah dengan destinasi Sport Tourism yang kaya.
Identitas itu menjadikan daerah yang dijuluki sebagai sunrise of Java itu pun diganjar penghargaan bergengsi dari Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Ketua Umum PB ISSI yang juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerahkan penghargaan itu kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat Musyawarah Nasional (Munas) Indonesia Cycling Federation (ICF) yang dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu Menpora Erick Thohir menyebut Banyuwangi adalah daerah yang telah berperan aktif mendukung pembangunan olahraga melalui sport tourism dan hal itu bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.
"Kalau semua kepala daerah seperti Bupati Banyuwangi, luar biasa. Banyuwangi bisa menjadi contoh bagaimana olahraga dan pariwisata dikembangkan sejalan, memberi dampak ekonomi sekaligus prestasi. Pemerintah pusat akan terus mendorong kolaborasi seperti ini," ungkap Erick Thohir.
Menurut Erick, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci untuk menciptakan ekosistem olahraga yang kuat dan berkelanjutan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Mendagri dan Menteri UMKM untuk memperkuat dukungan terhadap pemerintah daerah yang aktif seperti Banyuwangi. Karena olahraga bukan hanya soal prestasi, tapi juga membuka lapangan kerja, membangun kebanggaan, dan memperkuat karakter bangsa," tambahnya.
Sementara Ketua Umum PB ISSI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menilai Banyuwangi layak mendapatkan penghargaan, karena keberlanjutan penyelenggaraan event sepeda internasional yang jarang dimiliki daerah lain.
"Terima kasih kepada Banyuwangi yang selalu konsisten menggelar event internasional sepeda, seperti Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) yang telah menjadi agenda resmi UCI. Ini bentuk komitmen luar biasa dari pemerintah daerah untuk mendukung olahraga sepeda Indonesia," tegas Jenderal Listyo.
Ia juga mengapresiasi Sirkuit BMX Supercross di Muncar, Banyuwangi yang merupakan salah satu trek BMX terpanjang di dunia dengan standar internasional satu-satunya di Asean.
"Dengan dukungan fasilitas seperti ini, PB ISSI optimistis atlet-atlet kita bisa terus mengukir prestasi di tingkat dunia," lanjutnya.
Ungkapan syukur terlontar dari Ipuk Fiestiandani. Bagi Ipuk, sport tourism bukan hanya soal olahraga, tapi juga bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi mengembangkan sektor pariwisata dan pengungkit ekonomi masyarakat.
Sejumlah kejuaraan balap sepeda baik nasional maupun internasional yang telah digelar di Banyuwangi diantaranya Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI), Banyuwangi Ijen Geopark Downhill, Banyuwangi BMX International, yang ketiganya masuk agenda balap sepeda Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI).
Banyuwangi juga menjadi tuan rumah Tour of Kemala, Banyuwangi Bluefire Ijen KOM, Kejurnas balap sepeda, dan berbagai kejuaraan lainnya.
"Apresiasi itu merupakan hasil kerja keras semua pihak yang mendukung pengembangan sport tourism di Banyuwangi. Ini menjadi penyemangat bagi kamu untuk terus berjuang memajukan sport tourism," kata Ipuk.
(dpe/abq)











































