Menjelang datangnya musim penghujan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo mulai melakukan langkah antisipatif dengan memangkas (perantingan) pohon dan memetakan kawasan yang rawan terjadi pohon tumbang. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden akibat cuaca ekstrem.
Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim petugas ke sejumlah titik untuk memeriksa kondisi fisik pohon, terutama yang berada di tepi jalan dan kawasan padat aktivitas masyarakat.
"Teman-teman sudah mulai menyusun prioritas lokasi perantingan sambil mengidentifikasi pohon yang berpotensi tumbang," ujar Bahrul, saat ditemui detikJatim di kantornya Kamis (30/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pemeriksaan difokuskan pada pohon dengan batang rapuh, akar yang tidak kuat menopang, serta cabang besar yang berpotensi patah. Upaya ini diharapkan bisa meminimalkan risiko pohon tumbang, khususnya di jalur-jalur yang ramai kendaraan.
Namun, Bahrul mengakui keterbatasan jumlah personel menjadi tantangan tersendiri dalam mempercepat proses perantingan.
"Saat ini kami hanya punya dua tim, jadi tidak bisa langsung meng-cover semua permintaan masyarakat," ungkapnya.
Meski begitu, DLHK memastikan pelayanan tetap berjalan merata. Setiap laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai tingkat prioritas risiko.
"Kami berusaha agar pelayanan tetap optimal meski dilakukan bertahap," imbuhnya.
DLHK juga memprioritaskan kawasan perkotaan yang padat aktivitas, seperti di sepanjang Jalan Pahlawan, Ahmad Yani, hingga Gajah Mada. Lokasi-lokasi tersebut dinilai memiliki potensi risiko tinggi karena banyak dilalui kendaraan dan berada dekat permukiman padat.
"Kalau di daerah lain seperti Gedangan juga ditemukan potensi risiko tinggi, tetap kami tangani, meskipun itu jalan provinsi atau nasional," terangnya.
Bahrul menegaskan, penanganan di jalur provinsi maupun nasional tetap menjadi perhatian karena gangguan akibat pohon tumbang dapat berdampak luas terhadap arus lalu lintas dan aktivitas warga.
"Kalau akses terganggu, efeknya bisa sistemik. Jadi kami tetap turun untuk memastikan jalur aman," tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungan dengan segera melaporkan keberadaan pohon yang tampak miring atau berpotensi tumbang.
"Kalau melihat ada pohon berisiko, segera laporkan ke DLHK agar bisa kami tindak lanjuti," pungkasnya.
(auh/abq)











































