Polisi akan mendatangkan tim ahli untuk menyelidiki penyebab ambruknya atap asrama putri di Pondok Pesantren (Ponpes) Syech Abdul Qodir Jailani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo. Insiden ini menewaskan satu santriwati dan melukai beberapa lainnya.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan mengatakan, langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap bangunan serta menilai kelayakan struktur pondok.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak ponpes dan Kementerian Agama," kata Rezi Dharmawan, kepada awak media, Rabu (29/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga meminta pihak ponpes untuk sementara memindahkan seluruh santri dari asrama yang terdampak demi keselamatan.
"Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi kembali," tandas Rezi.
Pantauan di lapangan, saat ini puing dan reruntuhan di lokasi kejadian sudah dibersihkan dan dievakuasi oleh pihak pesantren. Termasuk barang-barang para santriwati.
Para santriwati juga telah dipindahkan ke beberapa bangunan lain milik pondok pesantren. Mereka untuk sementara tak berkumpul menjadi satu.
Diberitakan sebelumnya, atap asrama putri di Pondok Pesantren (Ponpes) Syech Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki Situbondo, ambruk.
Satu orang santriwati meninggal dunia, dan beberapa lainnya mengalami luka. Korban meninggal yakni Putri (12), warga Dusun Rawan, Desa/Kecamatan Besuki.
Korban lain yang mengalami luka, 6 orang dirawat di Puskesmas Besuki, 4 orang dirawat di RSUD Besuki, dan 1 orang dirawat di RSIA Jatimned.
(auh/abq)











































