Ulama Jatim Harap Kiai Abbas-KH Yusuf Hasyim Jadi Pahlawan Nasional 2025

Ulama Jatim Harap Kiai Abbas-KH Yusuf Hasyim Jadi Pahlawan Nasional 2025

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 27 Okt 2025 17:15 WIB
Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Asep Saifudin Chalim
Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Asep Saifudin Chalim (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Dua ulama yakni KH Abbas Abdul Jamil dan KH Yusuf Hasyim diusulkan ke pemerintah agar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2025. Keduanya dianggap memiliki jasa besar dalam Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Asep Saifudin Chalim meminta Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional tahun ini kepada 2 ulama yang disebut memiliki peran aktif pada perang kemerdekaan.

Keduanya adalah KH Abbas Abdul Jamil yang dikenal populer dengan nama Kiai Abbas Buntet asal Cirebon, Jawa Barat dan KH Yusuf Hasyim yang populer dengan nama Pak Ud asal Jombang, Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan kajian dan sumber-sumber primer, nama Kiai Abbas Buntet dan Pak Ud punya kredibilitas untuk diberi gelar Pahlawan Nasional," kata Kiai Asep usai Halaqoh Ulama di Surabaya, Senin (27/10/2025).

Kiai Asep membeberkan kedua nama ulama tersebut menurut data dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP), merupakan nama yang paling kredibel dan memenuhi syarat untuk diberi gelar pahlawan nasional.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, Indonesia yang kini dipimpin Presiden Prabowo merupakan bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

"Karena itu kami berharap, berapa pun nama yang diusulkan jadi pahlawan nasional kepada presiden, 2 nama tersebut setidaknya bisa masuk karena ukuran jasanya sudah jelas," ujarnya.

Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto ini menyebut Pak Ud yang merupakan putra bungsu pendiri Nahdatul Ulama KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh kemerdekaan di Jombang, gerakan penumpasan G30S PKI, serta tokoh pesantren yang menjaga nilai-nilai pancasila.

"Sedangkan Kiai Abbas Buntet adalah tokoh ulama yang menentukan hari, tanggal dan waktu serangan 10 November saat perang di Surabaya," kata dia.

Diketahui, Kementerian Sosial mengusulkan 40 nama untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang dipimpin Fadli Zon. Ke-40 nama tersebut telah melewati proses yang panjang dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk sebagai calon pahlawan nasional.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads