Ribuan pengendara di Kota Pahlawan terjaring tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dalam tiga bulan terakhir. Jumlahnya mencapai ribuan dan didominasi kendaraan roda empat atau mobil pribadi.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Galih Bayu Raditya menyebut, ada 6.001 kendaraan terjaring kamera ETLE atau tilang elektronik di Surabaya. Menurutnya, kendaraan bermotor yang terjaring ETLE didominasi mobil pribadi 4.295 pelanggar.
"Selain mobil, ada juga motor atau roda 2 sebanyak 1.232 pelanggar, mobil pikap 380 pelanggar, truk 75 pelanggar, bus 18 pelanggar, dan 1 roda 3. Selama periode Agustus hingga Oktober 2025 jumlah (terjaring ETLE) mencapai 6.001 pelanggar," kata Galih saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (27/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Galih menjelaskan, penindakan tilang ETLE di Surabaya dilakukan di sejumlah titik. Ia menyatakan terdapat 24 perangkat kamera ETLE. Dari jumlah tersebut, 15 dia ntaranya berfungsi baik dan 8 dalam perbaikan.
Polisi dengan 2 melati di pundaknya itu menerangkan jenis pelanggaran paling banyak melanggar Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau Apill mencapai 3.749.
Kemudian, melanggar marka jalan mencapai 611 pelanggaran, helm tidak SNI 531 pelanggar, penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman 501 pelanggar, melanggar rambu 419 pelanggar, hingga tak mengenakan helm saat berboncengan 158 pelanggar.
Meski begitu, ia mengimbau masyarakat selalu untuk selalu tertib berlalu lintas. Supaya tidak terjaring ETLE dan menjaga keselamatan diri sendiri serta pengendara lain di jalan raya.
"Tetap patuhi rambu lalu lintas atau aturan lalu lintas. Kedua setiap kecelakaan diawali pelanggaran. Tertib itu kebutuhan kita bersama, karena keselamatan dalam berlalu lintas itu kebutuhan kita bersama," ujarnya.
Ia berharap, penindakan melalui ETLE tak hanya memberikan efek jera bagi pelanggar. Namun, membuat masyarakat lebih tertib berlalu lintas dan menekan angka laka lantas di kota pahlawan.
Mengingat, ada belasan kejadian laka lantas sejak Januari hingga Oktober 2025.
"Dari Januari sampai Oktober, ada 11 kejadian (laka lantas). Kami harap penindakan melalui ETLE bisa menekan dan mencegah kecelakaan di jalan raya," tutup eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim itu.
(auh/hil)











































