.webp)
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami empat kali erupsi pada Senin (27/10/2025) pagi. Erupsi ini disertai kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi pertama terjadi pukul 02.01 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak (kurang lebih 4.176 mdpl). Kolom abu mengarah ke barat daya dan barat, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Erupsi kedua tercatat pukul 02.45 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter di atas puncak (kurang lebih 4.376 mdpl), berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke barat daya serta barat. Erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 160 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erupsi ketiga terjadi pukul 05.20 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak, mengarah ke barat daya dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 146 detik.
Sementara erupsi keempat tercatat pukul 06.41 WIB, juga dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke barat daya. Erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.
Sebelumnya, pada Minggu (26/10/2025), Gunung Semeru juga mengalami erupsi disertai luncuran lava pijar sejauh 2 kilometer ke arah tenggara dari puncak kawah.
"Gunung Semeru mengeluarkan guguran dengan jarak luncur 2.000 meter mengarah ke tenggara," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporan tertulis yang diterima detikJatim.
Menurut Sigit, jarak luncur lava pijar masih berada dalam radius aman dari permukiman terdekat.
"Kami mengimbau kepada warga agar tidak beraktivitas sejauh 8 kilometer dari puncak, serta mewaspadai potensi awan panas serta banjir lahar," pungkasnya.
(irb/hil)
