Longsor di Sine Tulungagung, 2 Warung Hancur

Longsor di Sine Tulungagung, 2 Warung Hancur

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 26 Okt 2025 17:23 WIB
Penampakan warung di di JLS Sine Tulungagung yang hancur diterjang longsor
Penampakan warung di di JLS Sine Tulungagung yang hancur diterjang longsor (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Lereng Jalur Lintas Selatan (JLS) Sine, Tulungagung longsor. Akibatnya dua warung yang berdiri di atasnya rusak parah.

Pemilik warung Supardi, mengatakan titik longsor berada di Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung. Longsor pada lereng setinggi 50 meter tersebut terjadi sekitar pukul 8.00 WIB.

"Dua warung yang terdampak milik saya dan Pak Solikin," kata Supardi, Minggu (26/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sebelum longsor, muncul tanda-tanda berupa retakan di sekitar warung. Pascaterjadi hujan kondisi retakan tanah semakin melebar.

"Akhirnya sebagian barang-barang, terutama peralatan dapur kami amankan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Benar saja, Minggu pagi sekitar pukul 8.00 WIB terjadi longsor besar. Lereng sepanjang 70 meter tiba-tiba ambrol dan menyeret dua warung yang berdiri di atasnya.

"Tidak ada korban, karena tadi pagi itu tidak saya buka," imbuhnya.

Akibat tanah longsor tersebut Supardi mengaku mengalami kerugian Rp 250 juta, karena sejumlah fasilitas warung baru selesai dibangun dua minggu lalu.

"Saya jualan di sini sudah dua tahun, tapi ini baru saya bangun, tempat parkir, toilet, musala," imbuhnya.

Sementara itu Camat Kalidawir, Rusdianto, mengatakan pascakejadian longsor tim gabungan dari BPBD, pemerintah setempat, kepolisian dan Perhutani telah meninjau langsung lokasi kejadian.

Untuk meminimalisir longsor susulan, BPBD Tulungagung memasang terpal di atas titik longsor. Harapannya jika terjadi hujan deras, air tidak masuk ke sela-sela retakan tanah.

"Kami juga memasang garis pembatas agar masyarakat tidak mendekat di lokasi," jelasnya.

Pihaknya meminta pemangku wilayah, terutama pihak Perhutani untuk segera turun tangan memberikan sosialisasi kepada para pedagang agar lapak jualannya lebih aman dan tidak membahayakan wisatawan.

Sementara itu dari catatan detikjatim, lokasi tanah longsor tersebut sebelumnya pernah dilakukan penertiban oleh tim gabungan Perhutani Blitar, Satpol PP Tulungagung dan beberapa instansi terkait. Papan larangan pendirian bangunan pun dipasang di sekitar lokasi.

Namun, Berselang beberapa bulan kemudian para pedagang kembali membangun lapak untuk berjualan. Bahkan saat ini pembangunan dilakuan secara masif, sejumlah warung dibangun secara permanen dengan konstruksi beton

Lokasi pembangunan lapak pedagang tersebut merupakan tanah timbunan pembangunan JLS Sine yang langsung menjorok ke laut.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads