Pasca terungkapnya pesta gay yang diikuti 34 pria di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya memperketat pengawasan terhadap hotel dan apartemen. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mewanti-wanti agar tidak ada lagi kegiatan pesta sesama jenis atau LGBT di wilayahnya.
Eri menegaskan, pengawasan tidak hanya dilakukan di hotel, tetapi juga mencakup apartemen dan tempat wisata.
"Kita sudah lakukan di tempat-tempat yang ada, seperti hotel dan apartemen, semua sudah kita kasih surat. Tidak hanya di sini (hotel), tempat wisata juga bisa jadi," kata Eri kepada wartawan di Gedung Pemkot Surabaya, Minggu (26/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pengawasan akan lebih efektif jika masyarakat juga memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar.
"Maka saya berharap orang menampilkan rasa curiga dan empati," ujarnya.
Eri menekankan pentingnya kepedulian antarsesama sebagai bagian dari karakter warga Surabaya. Ia mengimbau masyarakat agar berani menegur jika mengetahui adanya perilaku menyimpang.
"Sehingga nanti kalau melihat yang seperti itu (peka), ini bukan aslinya, ini duduk temenan (bukan asli), kita harus punya rasa (empati) itu. Itu yang kita kuatkan di Surabaya," jelasnya.
Sebagai kota metropolitan, Eri tidak ingin Surabaya kehilangan nilai kepedulian sosial yang menjadi ciri khas warganya.
"Kalau kita sudah nggak punya rasa kepingin nolong orang, terus kita cuek semua, ya remek suwe-suwe Suroboyo (ya hancur lama-lama Surabaya)," pungkasnya
(ihc/abq)











































