Pihak Pertamina disebut pernah melakukan pengecekan lokasi sumber minyak yang viral di lahan perhutani di Desa Pule Kecamatan Jatikalen, Nganjuk. Hal ini diungkapkan oleh polisi.
Kapolsek Jatikalen AKP Yoni Susilo, menyampaikan pengecekan tersebut dilakukan beberapa tahun. Namun pengecekan tersebut dihentikan lantaran kandungan minyak tidak banyak.
"Sudah dicek oleh Pertamina beberapa tahun yang lalu, itu setelah saya konfirmasi ke perangkat desa Pule. Namun ternyata kandungan minyak tidak banyak," ujar Yoni Sabtu (25/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoni menambahkan, lokasi sumber minyak diketahui sudah ada sejak zaman Belanda. Karena hal ini, warga setempat sudah tidak asing.
"Karena kandungan minyak sedikit Pertamina tidak melanjutkan pengeboran dan hanya pengecekan saat itu kata perangkat. Bagi warga setempat tidak asing hal tersebut," tandas Yoni.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, Luluk Mahfudhotin Zakaria. Ia mengungkapkan bahwa kemunculan sumber minyak itu sudah ada sejak zaman Belanda.
"Itu sudah lama memang masuk wilayah Desa Pule. Sudah ada sejak zaman Belanda kata orang-orang tua warga saya," ujar Luluk, Jumat (24/10/2025).
Luluk menjelaskan, lokasi munculnya cairan yang disebut warga mirip solar itu berada sekitar 2 kilometer dari permukiman warga. Titik semburan berada di kawasan hutan milik Perhutani KPH Jombang, namun secara administratif masuk wilayah Kabupaten Nganjuk.
"Ikut Nganjuk dan kawasan Perhutani KPH Jombang," ujar Luluk.
Sebelumnya, warga Kabupaten Nganjuk dihebohkan dengan kemunculan sumber diduga minyak yang muncul dari dalam tanah. Fenomena langka itu direkam oleh warga dan videonya viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 43 detik, disebutkan lokasi kemunculan sumber diduga minyak tersebut berada di wilayah Jatikalen. Perekam video menyebut minyak yang keluar menyerupai solar.
(ihc/abq)











































