AHY Sebut Penguatan Konektivitas Antarpulau Perlu Melibatkan Investor

AHY Sebut Penguatan Konektivitas Antarpulau Perlu Melibatkan Investor

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 24 Okt 2025 21:20 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Batu -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya penguatan konektivitas antarpulau di Indonesia. Ia menyebut, upaya ini harus melibatkan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, mengingat keterbatasan anggaran negara.

"Negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia. 17 ribu pulau. Bisa dikatakan tantangan geografis kita tidak sederhana, berbeda dengan negara-negara yang kontinental," ujar AHY saat melakukan kunjungan kerja di Kota Batu pada Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, negara-negara kontinental seperti Amerika, Tiongkok, Australia, dan daratan Eropa bisa fokus pada transportasi darat. Namun, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan transportasi darat saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus perkuat benar-benar sektor transportasi laut, maritim, logistik. Itu benar-benar masih menjadi tantangan karena belum bisa memenuhi kebutuhan pulau-pulau terluar, apalagi kawasan Indonesia timur," tegasnya.

ADVERTISEMENT

AHY mencontohkan hasil rapat koordinasi yang baru saja ia lakukan dengan para gubernur se-Tanah Papua. Pembahasan utamanya adalah bagaimana kawasan timur Papua bisa semakin maju, karena pembangunan yang masih tertinggal akibat konektivitas belum memadai.

"Ini yang sedang kita kawal, pulau-pulau harus semakin terhubung. Kalau kita lihat laut sebagai penghubung, bukan pemisah, maka kita harus perkuat sektor transportasi laut dan udara," jelasnya.

AHY juga tak menampik bahwa agenda prioritas ini memerlukan sokongan dana dari pihak investor. "Kita membutuhkan investasi karena tentu anggaran selalu terbatas, padahal agenda prioritas sangat banyak sekali," katanya.

Ia menyebut, agenda prioritas lain seperti penuntasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, program makan bergizi gratis, serta swasembada pangan, energi, dan air juga memerlukan alokasi dana besar.

"Maka, untuk transportasi kita butuh kerja sama investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, tentunya yang berkelanjutan," tandasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads