Pameran Kaligrafi Hari Santri di Jombang Sedot Ratusan Pengunjung

Pameran Kaligrafi Hari Santri di Jombang Sedot Ratusan Pengunjung

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 22 Okt 2025 20:20 WIB
Pameran Kaligrafi Hari Santri di Jombang
Pameran Kaligrafi Hari Santri di Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Hari Santri Nasional 2025 diperingati oleh santri di Jombang dengan menggelar pameran kaligrafi. Pemeran ini menyedot ratusan pengunjung dari kalangan kiai, santri hingga mahasiswa.

Pameran kaligrafi digelar PCNU Jombang bersama Pondok Pesantren Kaligrafi SAKAL di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha), Desa Cukir, Diwek, Jombang. Pameran bertajuk 'The Secret Art: Jejak Wahyu & Identitas' ini digelar selama 5 hari mulai 22-26 Oktober 2025.

Antusias pengunjung cukup tinggi pada pembukaan pameran kaligrafi siang tadi. Sebanyak 300 pengunjung memadati lokasi pameran. Mulai dari kalangan santri, mahasiswa hingga kalangan kiai seperti Pengasuh Pondok Putri Tebuireng Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq , Rois Syuriah PCNU Jombang KH Achmad Hasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengunjung dibikin kagum oleh keindahan seni kaligrafi yang dipamerkan. Salah satunya Dailal Farizi (19). Mahasiswa asal Jombang ini kagum melihat kligrafi karya Ahmad Yasir Amrullah yang menuliskan Surat Al-Qodr dengan gaya tulisan Khat Kufi.

ADVERTISEMENT

"Yang paling suka tadi Khat Kufi. Itu karena desainnya unik, beda dengan yang lain. Dan itu gaya tulisan arab tertua juga," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (22/10/2025).

Direktur Pesantren Kaligrafi SAKAL Atho'illah mengatakan, ada 50 karya seni kaligrafi yang dibikin oleh para santri. Pemeran tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kebudayaan Islam.

"Pameran ini bertujuan untuk edukasi publik tentang kaligrafi. Karena selama ini kaligrafi hanya spesifik kepada orang tertentu. Kedua, lebih mengenalkan kepada masyarakat bahwa budaya Islam itu cukup luas tidak sebatas musik atau bersifat suara, tapi juga rupa," terangnya.

Pameran kaligrafi ini tidak sebatas mengenalkan keindahan seni rupa saja. Melainkan juga mengenalkan sejarah dari gaya tulisan arab klasik.

Seperti Khat Kufi yang berkembang di Kota Kufa, Irak pada abad ke-7 Masehi, Khat Maghribi yang dikembangkan di Afrika Barat dan Andalusia pada abad ke-10 Masehi, Khat Diwani dari abad 17 Masehi, hingga Khat Jali Diwani dari abad 18 Masehi.

"Kebanyakan yang digunakan kaligrafi ini Al-Quran, Hadits, ataupun maqolah (nasihat bijak, red)," pungkasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads