Sebanyak 50 siswa kerasan dan betah menimba ilmu di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 28 Kota Pasuruan. Mereka tidak ada yang mengundurkan diri atau berhenti.
Kepala SRMP 28 Kota Pasuruan, Yuli Prihatini, mengatakan ia tidak menampik ada 5-7 siswa yang pada awal-awal pembelajaran kurang nyaman bersekolah dengan sistem boarding school alias asrama. Namun berkat pendekatan dari para guru maupun wali asrama dan wali asuh, mereka kini merasa nyaman.
"Alhamdulillah kami berikan stimulus dan pendekatan secara personal. Hasilnya mereka bisa memahami dan akhirnya nyaman sampai sekarang normal seperti siswa lainnya," kata Yuli, Selasa (21/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama bersekolah di SRMP 28, para siswa mendapatkan fasilitas, di antaranya makan tiga kali sehari plus makanan ringan dua kali, asrama dengan kamar tidur terpisah berisikan 10 anak. Juga ada laundry room, lapangan olahraga, aula hingga peralatan olahraga seperti basket, voli, badminton.
Meskipun belum 100 persen ada, seluruh fasilitas maupun sarpras yang disediakan pemerintah juga dimanfaatkan baik oleh seluruh siswa. Salah satunya metode pembelajaran yang menganut 4 sistem, yakni pendidikan yang berhubungan dengan keimanan dan ketaqwaan, pendidikan kesamaptaan berkaitan dengan kedisiplinan, ketertiban di sekolah dan kemandirian siswa, serta kelas enterpreneurship.
"Meskipun sekolah kami sifatnya masih pinjam, namun semuanya kami maksimalkan dengan sangat baik," ucapnya.
Yuli mengatakan, setiap harinya, para siswa didampingi oleh 12 orang guru, 3 wali asrama dan 7 orang wali asuh. Wali asrama menangani kegiatan keasramaan, sedangkan wali asuh lebih seperti menjadi pengganti orang tua siswa hingga tempat curhat.
"Khusus di hari minggu, pihak sekolah mempersilahkan para orang tua atau keluarga untuk datang menemui para siswa. Para orang tua atau keluarga diberikan kesempatan mulai jam 1 siang sampai jam 3 sore untuk dapat bercengkrama sembari membawa makanan atau minuman yang disukai para siswa," jelasnya.
Salah satu siswa, Arza Dwi Oktavianto, mengaku lebih senang bersekolah di SRMP. Sebab selain dapat makan tiga kali sehari, ia mengaku serius bersekolah lantaran metode pengajaran yang asyik ditambah guru pengajar yang masih muda.
"Dulu saya main terus gak pulang-pulang. Tapi sekarang sudah nggak lagi, jadi teratur," ungkapnya.
(auh/hil)