Unej Gagalkan Praktik Joki Ujian TOEFL, 4 Pelaku Ditangkap

Unej Gagalkan Praktik Joki Ujian TOEFL, 4 Pelaku Ditangkap

Yakub Mulyono - detikJatim
Sabtu, 18 Okt 2025 14:00 WIB
Unej Gagalkan Praktik Joki Ujian TOEFL, 4 Pelaku Ditangkap
Joki Unej diamankan/Foto: Istimewa
Jember -

Perjokian ujian TOEFL Computer Based English Proficiency Test (CBEPT) di Unit Pelaksana Akademik (UPA) Bahasa Universitas Jember (Unej) berhasil digagalkan. Tim Siber Unit Penunjang Akademis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Unej menangkap empat terduga pelaku.

Kepala UPA TIK UNEJ Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra menjelaskan, empat pelaku yang ditangkap terdiri atas dua mahasiswa aktif dan dua alumni.

Kecurigaan bermula dari deteksi sistem keamanan internal yang menemukan adanya anomali jaringan di laboratorium ujian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komputer klien ujian ternyata diakses secara remote menggunakan akun mahasiswa yang memanfaatkan layanan joki," katanya, Sabtu (18/10/2025).

ADVERTISEMENT

Setelah melacak trafik yang tidak wajar, Tim Siber UPA TIK langsung bergerak ke lokasi dan menemukan para pelaku tengah menjalankan aksinya. Dari hasil investigasi, para terduga pelaku mengakui perbuatannya dan menyebutkan nama-nama mahasiswa lain yang menjadi klien mereka.

Bayu menegaskan, pihak universitas tidak akan mentolerir tindakan yang mencederai integritas akademik. Bahkan sanksi diberikan tidak hanya kepada pelaku, tetapi juga pengguna.

"Terkait sanksi, tidak hanya yang melakukan perjokian, tetapi pengguna jasa joki sangat memungkinkan untuk bisa diberikan sanksi. Saat ini kami telah mengantongi mahasiswa yang menggunakan jasa tersebut. Kasus ini akan kami serahkan kepada Tim Etik Universitas untuk proses sanksi lebih lanjut," ujarnya.

Bayu menambahkan, salah satu mahasiswa pengguna jasa joki berinisial MT, mengaku tergiur karena sistem pembayaran baru dilakukan jika hasil ujian dinyatakan lulus. Dengan tarif berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

"Pengungkapan kasus ini menjadi peringatan serius untuk terus memperkuat sistem proteksi data akademik," paparnya.

Bayu menyebut, bahwa pada tahun 2024 lalu, pihaknya juga berhasil membongkar praktik serupa pada pelaksanaan UTBK SNBT. Maka dari itu, Unej terus meningkatkan sistem deteksi dini terhadap aktivitas digital yang mencurigakan.

"Kami mengimbau seluruh sivitas akademika agar bijak dalam membagikan data pribadi di platform digital untuk menghindari risiko kebocoran data," tandasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads