Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pelecehan Senior, Kampus Turun Tangan

Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pelecehan Senior, Kampus Turun Tangan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 17 Okt 2025 15:31 WIB
Ilustrasi Pelecehan dan Penelantaran Anak
Ilustrasi pelecehan (Foto: iStock)
Malang -

Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) diduga menjadi korban pelecehan seksual. Pihak kampus bergerak untuk menyelidiki dugaan tersebut.

Dugaan pelecehan dialami korban saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA) tahun 2024 lalu. Adanya kasus ini pun diunggah akun @jalannyamerah di media sosial X.

Dari unggahan itu, pelecehan disebut dilakukan oleh oleh seorang panitia PK2MABA berinisial RF yang juga menjabat Wakil Ketua Pelaksana Tiga Raja Brawijaya saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terduga pelaku berinisial RF tersebut merupakan mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis angkatan tahun 2022. Saat itu korban dan RF memang memiliki hubungan dekat, hingga pernah keluar jalan bersama ke suatu kafe.

Di sanalah, dari unggahan di akun X itu, diduga dugaan pelecehan seksual terjadi. Pelaku disebut telah meraba-raba bagian tubuh korban.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan berbeda, RF juga mengajak korban ke rumah kontrakannya. Di sana pelaku memaksa korban untuk mengonsumsi minuman keras.

Menanggapi adanya dugaan pelecehan viral di media sosial itu. Humas Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Luqman Aziz mengaku adanya dugaan kasus pelecehan itu, sudah menjadi perhatian fakultas.

Bahkan FIA melalui Unit Layanan Teknis Kekerasan Seksual dan Perlindungan (ULTSKP) sudah bergerak melakukan penelusuran.

"Korban ke fakultas sudah (laporan), tapi belum resmi. Istilahnya sebatas introduction saja," ujar Luqman saat dikonfirmasi, Jumat (17/10/2025).

Menurut Luqman, pihaknya kemudian mengarahkan korban untuk menyampaikan peristiwa yang dialami sekalian bukti ke tim ULTKSP, agar segera dapat ditindaklanjuti.

"Setelah itu, diarahkan untuk menyampaikan segala cerita dan bukti kepada tim ULTKSP FIA. Nah, yang kedua ini yang belum ketemu. Tapi sudah diundang sejak awal pekan ini," tegasnya.

Pihaknya menegaskan, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya juga tak menutup kemungkinan akan memintai keterangan kedua belah pihak, baik terduga korban dan pelaku. Namun sejauh ini tim masih berkoordinasi dan mendalami dugaan kasus ini.

"Kedua-duanya akan kita minta keterangan tentunya. Kita ingin menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya. Jadi saat ini kita di FIA juga berkoordinasi dengan ULTKSP di tingkat universitas untuk menyelidiki kasus ini," terangnya.

Mengenai adanya dugaan korban lainnya sebagaimana narasi yang beredar di media sosial, FIA UB membuka diri, apabila memang diketahui adanya korban lain untuk membuat pengaduan.

Luqman menegaskan, pihaknya akan menjamin kerahasiaan terduga korban, termasuk akan memberikan pendampingan psikis jika dibutuhkan.

"Kami juga membuka pintu bagi mereka yang merasa menjadi korban untuk melapor. Korban kejadian seperti ini sangat perlu dilindungi dan didampingi," terangnya.

"Alhamdulillah, kami terbantu juga dengan teman-teman mahasiswa dari BEM FIA yang ikut mendampingi korban," pungkasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads