Sivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) menegaskan komitmen mendukung kemerdekaan Palestina sekaligus mewujudkan perdamaian dunia. Deklarasi dibacakan langsung Rektor UB Prof Widodo di depan gedung rektorat, Jumat (3/10/2025) siang.
Widodo menyebut deklarasi ini merupakan respons atas keputusan Majelis Umum PBB pada 12 September 2025 yang mengadopsi Deklarasi New York untuk mendukung pembentukan negara Palestina merdeka. Keputusan itu didukung 142 negara anggota PBB, sementara 10 menolak dan 12 abstain.
Menurut Widodo, sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan, Indonesia telah sejak lama menegaskan dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Widodo saat membacakan deklarasi, Jumat siang.
Widodo menyatakan bahwa Universitas Brawijaya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan nilai kemanusiaan dan keluhuran budi, mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
"Deklarasi ini menjadi momentum bersejarah dalam perjuangan panjang rakyat Palestina untuk mendapatkan hak menentukan nasib sendiri (right to self-determination). Sekaligus menjadi langkah awal dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan global," ujar Widodo.
"Melalui komitmen ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan dunia yang damai, adil, dan sejahtera bagi seluruh umat manusia," pungkasnya.
Deklarasi ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang menunjukkan dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Itu sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan kemanusiaan sivitas akademika Universitas Brawijaya.
Berikut tiga poin komitmen yang ditegaskan Universitas Brawijaya:
1. Mendukung kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina,
2. Berada di barisan terdepan dalam penegakan keadilan atas tragedi kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina,
3. Menumbuhkan kesadaran solidaritas sivitas akademika melalui kegiatan ilmiah, seminar, forum internasional, serta penyampaian bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
(auh/hil)