Kepala BNN Kunjungi Tempat Pemberdayaan Penyintas Narkoba di Kota Batu

Kepala BNN Kunjungi Tempat Pemberdayaan Penyintas Narkoba di Kota Batu

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 16 Okt 2025 20:17 WIB
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto melakukan kunjungan ke Desa Bersinar Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto melakukan kunjungan ke Desa Bersinar Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Kepala badan narkotika nasional (BNN), Komjen Suyudi Ario Seto melakukan kunjungan ke Desa Bersinar Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa ini menjadi salah satu tempat pemberdayaan penyintas atau mantan pecandu narkoba.

Dalam kunjungannya, Suyudi melihat secara langsung kesiapan dan aktivitas pemulihan disana. Mulai dari melihat pasar tanaman bonsai hingga berinteraksi langsung dengan para penyintas yang terjun di dunia bonsai.

"Saya dan teman-teman BNN RI melakukan kunjungan dan survei untuk melihat kesiapan daripada salah satu desa yaitu Desa Bulukerto, Batu. Kita ingin melihat bagaimana aktivitas soft skill yang dilakukan para penyintas," terang Suyudi pada Kamis (16/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku sangat takjub melihat pelatihan dan pembudidayaan tanaman bonsai ini berhasil membantu para mantan pecandu narkoba kembali produktif. Dia juga mengapresiasi pemerintah desa yang telah memberikan dukungan penuh kepada para penyintas.

ADVERTISEMENT

"Saya melihat kegiatan disini luar biasa. Bagaimana desa sangat mendukung upaya soft skill yang dibangun dengan pelatihan dan pembudidayaan tanaman bonsai yang diikuti oleh mantan-mantan pecandu atau penyintas yang sudah kembali produktif," ungkap Suyudi.

Tidak hanya berhenti di pasar Bonsai, Suyudi juga mengunjungi Taman Edukasi BNN Farming (Tameng) yang dikelolah oleh desa dan para penyintas narkoba. Di taman ini ada beberapa pelatihan soft skill yang juga diperuntukkan bagi warga dan penyintas.

"Di taman ini saya melihat ada pelatihan soft skill membatik yang dilakukan ibu-ibu, ada juga pembudidayaan tomat dan ikan lele. Lewat soft skill ini para penyintas mendapatkan sertifikat dan penghasilan," kata Suyudi.

"Harapannya para penyintas ini bisa kembali menjadi masyarakat yang produktif dan akan berpenghasilan dan daerah setempat ini bisa menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari apa yang diproduksi penyintas," imbuhnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads