Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) angkatan 1973, Dr. Etty Melani Harjanti, menerima Lencana Kehormatan 'Jer Basuki Mawa Beya Perak' dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dedikasinya mengembangkan pendidikan inklusif bagi anak tunarungu melalui Yayasan Karya Mulia Surabaya. Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi atas pengabdian panjang Dr. Etty dalam memajukan pendidikan dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
"Dari kecil saya sudah berada di lingkungan sosial seperti ini, sehingga terbiasa dan tumbuh rasa sayang kepada mereka yang membutuhkan," ujar Dr. Etty dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2025).
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur pada Minggu (12/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr. Etty yang juga putri pasangan almarhum Prof Harjono, Sp.OG., dan Sri Rahadjeng, menerima penghargaan tersebut dengan rasa haru dan syukur. Ia dikenal sebagai sosok yang mewarisi semangat sosial kedua orang tuanya yang mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunarungu Karya Mulia Surabaya.
Sebagai Ketua Yayasan Pembina Anak-Anak Tunarungu Karya Mulia, Dr Etty terus berinovasi dalam sistem pendidikan. Ia menyesuaikan kurikulum dengan potensi siswa serta menyediakan pelatihan keterampilan seperti salon, percetakan, menjahit, dan komputer.
"Kami siapkan mereka agar siap di dunia kerja. Siswa SMA juga kami fasilitasi program PKL. Pendidikan karakter kami tanamkan sejak dini," jelasnya.
Baginya, kebahagiaan terbesar adalah melihat para siswa mampu berkembang dan mandiri.
"Masuk TK mereka belum bisa bicara. Ketika akhirnya bisa mengucapkan satu kata saja, itu sudah merupakan prestasi dan kebahagiaan luar biasa bagi orang tua," ujarnya.
Kini, banyak alumni Karya Mulia telah bekerja di berbagai sektor, mulai dari hotel, minimarket, hingga perusahaan swasta.
"Saya bahagia ketika mendengar anak-anak diterima bekerja di berbagai tempat. Bahkan ada yang gajinya lebih besar dari gurunya. Alhamdulillah," ungkapnya bangga.
Selain mengelola sekolah, Dr Etty juga aktif di berbagai kegiatan sosial bersama Swayanaka, BK3S, dan komunitas lansia. Melalui aktivitas tersebut, ia mengaku terus belajar, berbagi, dan menikmati setiap prosesnya.
"Setiap hari selalu ada kegiatan yang bermanfaat. Semua dijalani dengan rasa syukur," pungkasnya.
Dedikasi dan ketulusan Dr. Etty menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Ia tidak hanya meneruskan nilai pengabdian yang diwariskan orang tuanya, tetapi juga mewujudkan semangat 'Excellence with Morality' yang selalu dijunjung tinggi oleh Universitas Airlangga.
(akn/ega)