Ribuan pohon kopi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional V di kawasan Ijen, Bondowoso, ditebang oleh orang tak dikenal (OTK). Selain menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah, kejadian ini juga berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Sekitar 6.000 pohon kopi berusia empat tahun yang berada di lahan seluas 4,5 hektar di Afdeling Kaligedang, Ijen, rusak berat akibat penebangan tersebut.
"Tapi telah melaporkan kejadian itu ke Polres Bondowoso," terang Manajer Java Coffee Estate, Samuel C Nababan, kepada detikJatim, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samuel berharap aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas serta mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Kejadian pengrusakan semacam ini bukan hanya sekali ini saja, tapi telah beberapa kali," ungkapnya.
Ia menambahkan, peristiwa itu bukan hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak sosial karena masyarakat yang bekerja di kebun kini kehilangan penghasilan.
"Dampak dari penebangan pohon kopi ini, masyarakat jadi tak lagi dapat bekerja. Karena mereka selama ini memang bekerja di kebun itu," ujarnya.
Data yang dihimpun menunjukkan, dalam tiga tahun terakhir, Desa Kaligedang telah tiga kali mengalami penebangan pohon kopi. Pertama terjadi pada 2022, lalu dua kali pada 2025.
"Dugaan kami, tindakan ini telah disusun secara terstruktur dan sistematis oleh oknum tertentu yang mengatasnamakan kelompok perjuangan masyarakat," tegas Samuel C Nababan.
Sebelumnya, sekitar 4,6 hektare kebun kopi milik PTPN I Regional V di Desa Kaligedang juga dibabat OTK. Pengrusakan itu diduga terjadi pada Minggu (12/10/2025) malam atau dini hari, dan baru diketahui pagi harinya.
Beberapa bulan lalu, tepatnya pada 15 Mei 2025, konflik antara pihak PTPN I dan warga Desa Kaligedang juga sempat terjadi. Saat itu, kantor Afdeling dan rumah dinas Asisten Tanaman Afdeling Kalisengon dibakar orang tak dikenal hingga satu unit mobil, sepeda motor, dan isi rumah hangus terbakar.
(auh/hil)