Pemkot Bakal Dampingi Masa Depan Korban Ponpes Al Khoziny yang Diamputasi

Pemkot Bakal Dampingi Masa Depan Korban Ponpes Al Khoziny yang Diamputasi

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 13 Okt 2025 20:15 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Jalan Tembok Lor.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Salah satu korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo yang diamputasi adalah warga Kota Surabaya. Pemkot pun memberikan atensi dengan mendampingi masa depannya, karena kini menjadi disabilitas.

Korban tersebut adalah Nur Ahmad (16) korban tertimpa reruntuhan saat Ponpes Al Khoziny ambruk pada Selasa (29/9) ketika salat asar. Tangan kiri Nur Ahmad diamputasi di lokasi kejadian agar bisa segera dievakuasi dan inveksi tidak semakin menyebar.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendampingan psikis korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita lakukan pendampingan psikis, kita lakukan pendampingan keluarga, terutama psikis dulu," kata Eri kepada wartawan di Gedung Sawunggaling, Senin (13/10/2025).

ADVERTISEMENT

Setelah melakukan pendampingan psikis dan Kembali normal, pemkot akan memberikan pendampingan untuk masa depan Nur Ahmad. Mengingat kondisi fisiknya sudah tidak seperti dahulu.

Salah satu pendampingan yang akan diberikan ialah ketika dia sudah lulus sekolah. Di mana ketika mencari pekerjaan, Pemkot Surabaya akan membantu.

"Karena otomatis mohon maaf, kalau sudah seperti ini kan dalam keadaan tidak normal. Maka pekerjaannya harus saya pikirkan juga. Bagaimana dia tetap bisa sekolah sampai dia lulus, dan dia setelah itu bekerja. Nanti kita diskusikan dengan keluarganya," pungkasnya.

Ketika awak media mendatangi rumah Nur Ahmad siang tadi, keluarga tidak berkenan memberikan statement. Namun Nur Ahmad sudah pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan.

Diketahui, tangan kiri Nur Ahmad harus diamputasi di lokasi kejadian agar bisa dievakuasi. Ia pun berhasil dievakuasi malam hari sekitar pukul 22.00 WIB usai kejadian saat salat asar pada Selasa (29/9).

Tangan kirinya tertimpa beton besar sejak kejadian hingga posisinya bisa diketahui oleh tim search and rescue (SAR) gabungan sekitar pukul 19.30 WIB atau 4,5 jam pasca kejadian.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads