Mobil Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang tengah berhenti saat lampu menyala merah disalip rombongan mobil dengan patwal Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Momen ini terekam video dan ramai dibincangkan di media sosial.
Video tersebut kali pertama diunggah di media sosial Instagram pada Sabtu (11/10) pagi oleh akun @unikinfold. Dalam kiriman video itu pemilik akun menyertakan takarir yang tidak menjelaskan siapa rombongan yang menyalip mobil Sultan HB X.
"Mungkin mereka sibuk banget," tulis keterangan di unggahan video itu sebagaimana dilansir dari detikJogja, Sabtu (11/10) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berselang lama, video itu telah dihapus.
Detik-detik Rombongan AHY Salip Mobil Sultan HB X saat Lampu Merah
Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji membenarkan tentang peristiwa mobil Sultan disalip rombongan AHY itu. Peristiwa itu disebut terjadi pada Rabu (8/10).
1. Saat Kunjungan ke Gunungkidul
Ditya menjelaskan momen itu terjadi ketika Sultan HB X mendampingi Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Saat itu Sultan HB X sedang mendampingi AHY saat melakukan kunjungan ke Kelor, Karangmojo, Gunungkidul.
"Betul, kendaraan itu memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul," terang Ditya saat dihubungi detikJogja, Sabtu (11/10).
2. Disalip Saat Berhenti di Lampu Merah
Ditya juga membenarkan soal mobil Ngarsa Dalem yang saat itu tengah berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah kemudian dan disalip sejumlah mobil yang dikawal mobil patwal (patroli dan pengawalan).
Meski begitu, saat ditanya apakah iring-iringan mobil berpatwal itu merupakan rombongan AHY, Ditya meminta agar hal itu dikonfirmasi ke kementerian yang bersangkutan.
"Kemungkinan besar seperti itu. Tapi untuk pastinya mungkin lebih tepat jika yang mengonfirmasi dari pihak kementerian," ujarnya.
3. Sultan Terbiasa Tidak Dikawal
Ditya menambahkan, Ngarsa Dalem memang sudah terbiasa tidak dikawal saat melakukan kunjungan kerja. Hal itu sudah menjadi kebiasaan sejak lama. Dia bilang itu merupakan kehendak Ngarsa Dalem.
"Selama ini beliau memang jarang menggunakan fasilitas pengawalan, baik saat bertugas menuju ke kantor, ataupun saat berkunjung di lapangan," ucapnya.
4. Pengakuan Warga
Salah satu warga Wareng, Wonosari, Gunungkidul, Kismaya (30) mengaku saat itu melihat mobil Sultan HB X tanpa pengawalan. Saat itu Kismaya sedang dalam perjalanan pulang dari kerja.
"Ya sebagai warga Gunungkidul saya melihat ada pemandangan yang bagus, contoh teladan yang sangat baik. Di mana saat itu saya melihat rombongan mobil menteri AHY. Nah, saya melihat yang khusus mobilnya gubernur AB 10 HBX tanpa pengawalan, tanpa patwal," ujar Kismaya, Sabtu (11/10).
"Mobil Sultan tanpa pengawalan itu tanda kalau Jogja masih aman dan nyaman. Karena sekelas Gubernur saja bepergian mendampingi menteri tanpa pengawalan, tanpa wiu wiu tot tot," pungkasnya.
Stafsus AHY Marah-marah
Staf Khusus Menko Infra Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra menyayangkan soal unggahan negatif tentang AHY di media sosial. Dalam unggahan itu menurutnya muncul kesan rombongan yang melintas di depan Sri Sultan Hamengku Buwono X adalah rombongan AHY.
"Kalau ada yang membuat statemen itu rombongan Menko AHY, tentu tuduhan ini tidak benar dan tidak berdasar. Jelas-jelas Pak Menko AHY sudah meninggalkan tempat 30 menitan lebih awal mendahului Sri Sultan. Jadi, tidak mungkin Pak Menko AHY malah tertinggal dan harus mendahului Sri Sultan di lampu merah seperti terlihat di video," tegas Herzaky dalam keterangan tertulis seperti dilansir detikNews, Minggu, (12/10/2025).
Dia juga menyarankan, lain kali bisa warganet bisa bertanya dulu ke pihak yang ada di lokasi kegiatan sebelum terkesan asal bunyi atau asal komentar ke media. Apalagi sampai membuat komentar yang merugikan pihak lain. Yang dia maksud adalah Humas Setda Provinsi DIY.
"Ada nama salah satu staf Humas Setda Provinsi DIY sepertinya yang kami baca di berita yang memberikan komentar mengarah ke sana. Kasihan mungkin karena tidak tahu faktanya atau karena mendapatkan pertanyaan mengarah dari pihak tertentu, jadi terkesan asbun. Sebagai staf humas, kami harap beliau bisa lebih hati-hati dalam berbicara," tukas Herzaky.
"Lalu, kalau ingin mengecek itu rombongan siapa, mungkin bisa dicek nomor plat merah salah satu mobil yang ada di rombongan itu. Silahkan netizen mencari tahu, kemungkinan plat merah itu terasosiasi dengan instansi mana," lanjut Herzaky.
Artikel ini sudah tayang di detikJogja. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/abq)