BMKG Sebut Hujan Es-Angin Kencang Masih Mengintai Jatim hingga November

BMKG Sebut Hujan Es-Angin Kencang Masih Mengintai Jatim hingga November

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 11 Okt 2025 08:30 WIB
Dampak hujan es dan angin kencang di Mojokerto
Dampak hujan es dan angin kencang di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Fenomena hujan es disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah Jatim beberapa waktu belakangan. BMKG menyebut kondisi ini berpotensi terjadi hingga November 2025 di sejumlah daerah.

Prakirawan BMKG Juanda Restina Wardhani menjelaskan bahwa hujan es terjadi akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil. Kondisi atmosfer itu memicu pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi.

Di dalam awan itulah butiran air membeku karena suhu puncak awan yang sangat dingin. Bahkan, dalam penjelasannya, suhu di puncak awan itu bisa mencapai di bawah -60 derajat celsius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat proses konveksi semakin kuat, butiran es yang terbentuk semakin besar. Ketika udara tidak lagi mampu menahan berat butiran, es mulai turun ke permukaan. Jika suhu permukaan cukup dingin, butiran es tidak mencair dan jatuh jadi hujan es," ujar Restina kepada detikJatim, Jumat (10/10/2025).

Ia menyebutkan dalam waktu dekat ada sejumlah wilayah seperti Probolinggo, Jember, Lumajang, Malang, dan Bondowoso yang berpotensi mengalami hujan es disertai petir.

ADVERTISEMENT

"Kondisi seperti ini diprakirakan terjadi hingga November. Berdasarkan peringatan dini Jawa Timur tiga harian, wilayah yang kemungkinan terjadi hujan disertai petir adalah wilayah Probolinggo, Jember, Lumajang, Malang, Bondowoso," ujarnya.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat waspada. Masyarakat diminta mengikuti informasi terkini mengenai prakiraan cuaca sekaligus peringatan dini yang disampaikan oleh BMKG lewat kanal resminya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau berlindung di dalam bangunan yang kokoh apabila terjadi hujan disertai angin kencang.

"Saat terjadi hujan dan angin kencang hindari aktivitas di luar ruangan. Jika sedang berkendara, segera menepi dan mencari tempat yang aman untuk berlindung, jauhkan kendaraan dari tempat terbuka, seperti di bawah pohon atau area tanpa atap," imbaunya.

Sebelumnya, di Mojokerto total 46 rumah warga di tiga kecamatan rusak akibat hujan es disertai angin kencang. Beberapa kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg pada Kamis (9/10/2025).

Sementara di Lamongan, hujan es disertai angin kencang juga terjadi di Kecamatan Pucuk, Tikung, Kembangbahu, Sugio, hingga Sukodadi pada Rabu (8/10/2025). Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang hingga atap bangunan beterbangan.




(dpe/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads