.webp)
Suasana pagi di Alun-alun Bumi Reyog, Jumat (10/10/2025), tampak berbeda dari biasanya. Ratusan aparatur sipil negara (ASN) bersama masyarakat berbondong-bondong membawa sapu, kantong plastik, dan alat kebersihan. Mereka berkumpul bukan untuk upacara, melainkan untuk ikut ambil bagian dalam World Cleanup Day atau Hari Bersih-bersih Sedunia.
Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Dengan mengenakan kaus dan topi, pria yang akrab disapa Kang Giri tersebut tampak bersemangat menyapu dan memunguti sampah di area taman kota.
"Ini bukan hanya kerja bakti, tapi bentuk komitmen kita perang terhadap sampah. Kita ingin menuju Indonesia bersih 2029," tegas Sugiri di sela kegiatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, aksi bersih-bersih ini bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan upaya membangun kesadaran kolektif masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ia berharap gerakan kecil di Alun-Alun bisa menjadi contoh nyata bagi seluruh warga Ponorogo.
"Alun-alun ini simbol wajah kota. Tidak boleh ada sehelai sampah yang tertinggal, entah bungkus plastik, tusuk pentol, atau kertas kecil sekalipun," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, Jamus Kunto mengatakan, kegiatan World Cleanup Day ini juga digelar serentak di seluruh kecamatan. ASN dan perangkat desa turut diminta turun langsung membersihkan lingkungan masing-masing.
"Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membangun kepedulian terhadap isu lingkungan, khususnya masalah sampah yang terus meningkat," jelas Jamus.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
"Kita ingin masyarakat tidak hanya bersih hari ini, tapi terus berpartisipasi aktif mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan," pungkasnya.
(auh/hil)
