Saat Wamen P2MI Kunjungi Sekolah Rakyat di Malang Tanya Cita-cita Anak

Saat Wamen P2MI Kunjungi Sekolah Rakyat di Malang Tanya Cita-cita Anak

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 10 Okt 2025 13:30 WIB
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengunjungi Sekolah Rakyat Malang Pertama (SRMP)16 di Kota Malang
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengunjungi Sekolah Rakyat Malang Pertama (SRMP)16 di Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengunjungi Sekolah Rakyat Malang Pertama (SRMP)16 di Kota Malang. Wamen menilai sekolah rakyat menjadi harapan baru bagi anak-anak kurang mampu.

Wamen Christina melihat langsung kegiatan belajar mengajar serta fasilitas yang tersedia seperti ruang kelas, asrama, kamar mandi, dan tempat cuci. SRMP 16 Kota menampung 100 siswa, terdiri dari 50 siswi dan 45 siswa dengan rentang usia 12 sampai 18 tahun, seluruhnya duduk di kelas 7C.

"Anak-anak ini sangat antusias. Kami sempat berbincang tentang cita-cita mereka. Banyak yang ingin menjadi dokter, guru, perawat, bahkan ingin bekerja di luar negeri," ujar Christina kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami di P2MI mendorong hal itu sebagai mimpi yang mungkin dicapai, asalkan mereka belajar dengan baik dan dibekali kompetensi seperti bahasa asing," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Christina juga menyoroti pentingnya program Sekolah Rakyat dalam membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang sebelumnya terputus sekolahnya.

Ia menyebut program ini sebagai program yang mencerahkan dan dapat menjadi jawaban atas mimpi-mimpi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

"Tanpa program ini, mereka tidak akan bisa mengakses pendidikan, memperbaiki ekonomi keluarga, apalagi bermimpi besar. Sekarang mereka punya harapan. Ini bukan sekadar program, ini solusi nyata," sebutnya.

Christina menyampaikan peluang kerja ke luar negeri yang semakin terbuka lebar, seperti permintaan tenaga pendidik di Jerman.

Namun, ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai prasyarat dan pelatihan ketrampilan.

"Sekarang banyak peluang, contohnya Jerman kekurangan guru TK. Bukan hal yang sulit, tapi memang butuh belajar bahasa Jerman. Ini yang harus dipahami sejak dini," ujarnya.

Christina menambahkan, bahwa kabinet Merah Putih saling berkoordinasi serta melakukan peninjauan langsung implementasi program-program prioritas pemerintah, termasuk makan bergizi gratis, sekolah rakyat, sekolah Garuda, serta layanan kesehatan gratis.

"Kami membantu untuk melihat langsung situasi dan kondisi pelaksanaan program-program prioritas. Kami ingin tahu apakah masyarakat senang, apa tantangannya, dan bagaimana perbaikannya," pungkasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads