Mahasiswa UMLA Ciptakan Alat Deteksi Bipolar Lewat Analisis Suara

Mahasiswa UMLA Ciptakan Alat Deteksi Bipolar Lewat Analisis Suara

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 07 Okt 2025 18:15 WIB
Rohmatul Badiyah menciptakan alat pendeteksi gangguan bipolar berbasis analisis frekuensi suara percakapan
Rohmatul Badiyah menciptakan alat pendeteksi gangguan bipolar berbasis analisis frekuensi suara percakapan (Foto: Istimewa)
Lamongan -

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) menciptakan alat pendeteksi gangguan bipolar berbasis analisis frekuensi suara percakapan. Inovasi ini digagas oleh Rohmatul Badiyah, mahasiswa Program Studi Fisika UMLA.

Alat yang dinamai 'Bipohear' itu memanfaatkan sensor MAX9814 yang terhubung dengan mikrokontroler Arduino Nano serta modul Internet of Things (IoT). Sistemnya mampu merekam, menganalisis, dan menampilkan anomali frekuensi suara yang bisa menjadi indikator perubahan suasana hati ekstrem pada penderita bipolar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suara manusia menyimpan banyak informasi penting. Pada pasien bipolar, perubahan emosi bisa terlihat dari perbedaan frekuensi suara-mulai dari fase mania dengan suara yang lebih tinggi dan cepat, hingga fase depresi dengan nada rendah dan monoton," kata Rohmatul Badiyah saat ditemui wartawan di Laboratorium Prodi Fisika UMLA, Selasa (7/10/2025).

Ia menjelaskan, dari sisi fisika, suara merupakan gelombang longitudinal, di mana getaran partikel udara bergerak searah dengan rambatan gelombang. Setiap suara memiliki frekuensi tertentu yang dapat diukur secara kuantitatif.

ADVERTISEMENT

"Suara yang dihasilkan ketika seseorang mengekspresikan emosi seperti senang, sedih, atau marah menunjukkan pola frekuensi yang berbeda. Dengan bantuan sensor, frekuensi tersebut bisa dicatat dan dianalisis, lalu dibandingkan dengan data referensi ilmiah untuk mendeteksi tanda-tanda bipolar," jelasnya.

Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan dosen Uswatun Chasanah dan Asmaul Lutfi Marufah. Tak hanya menjadi tugas akhir, karya Rohmatul juga dinobatkan sebagai salah satu karya terbaik UMLA tahun 2025 dan akan mendapat penghargaan khusus saat Wisuda ke-7 UMLA pada 11 Oktober mendatang.

Hasil riset tersebut bahkan telah dipublikasikan dalam jurnal nasional Gravity dengan judul 'Design and Development of a Bipolar Disorder Detection Device Based on Anomalies in the Frequency of Conversation Sound Waves Using the Max9814 Sensor.'

Rohmatul mengaku tak menyangka inovasinya mendapat perhatian luas. "Semoga alat ini bisa membantu pengembangan teknologi kesehatan mental di Indonesia," terangnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads