Dengan memanfaatkan lahan seluas 2.000 meter persegi, Senewi (50) sukses membudidayakan semangka jenis inul di Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang.
Semangka inul dikenal memiliki ukuran besar dengan bentuk lonjong, daging buah berwarna kuning, serta rasa yang manis dan segar. Buah ini bisa dipanen sekitar 65 hari setelah masa tanam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat musim panen tiba, para pekerja tampak sibuk memetik semangka dari lahan milik Senewi. Dalam sekali panen, ia mampu menghasilkan hingga 2 ton semangka inul.
"Di lahan ini bisa dapat sekitar 2 ton semangka jenis inul. Harga sekarang Rp 4.000 dengan pengiriman Lumajang dan Surabaya," ujar Senewi kepada detikJatim, Senin (6/10/2025).
Musim panen semangka inul ini juga menarik minat warga sekitar. Sejumlah pembeli datang langsung ke lahan untuk membeli dan menikmati kesegaran buah semangka yang baru dipetik.
"Makan semangka jenis inul bentuknya lonjong rasanya manis segar. Sengaja datang ke sini karena kita pingin yang fresh," kata Rahman, salah satu warga yang datang ke lokasi.
Dengan harga jual Rp 4.000 per kilogram, Senewi bisa meraup cuan hingga Rp 8 juta sekali panen. Hasil panennya tak hanya memenuhi permintaan warga Lumajang, tetapi juga dikirim ke sejumlah daerah, termasuk Surabaya.
(auh/abq)