Polda Jawa Timur memastikan masih fokus pada proses evakuasi dan pendampingan psikologis bagi para korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Tim SAR gabungan di bawah komando Basarnas masih terus bekerja di lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan upaya kemanusiaan menjadi prioritas utama saat ini.
"Fokus pada upaya-upaya kemanusiaan, fokus pada upaya penyelamatan, pencarian dari dugaan adanya korban yang tersisa di reruntuhan atau robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo," kata Abast kepada awak media di Polda Jatim, Senin (6/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abast menjelaskan, tim SAR gabungan dari Polda Jatim terdiri dari personel Brimob, Sabhara, dan Polresta Sidoarjo. Selain melakukan evakuasi, Polda Jatim juga mengerahkan tim psikologi untuk melakukan trauma healing bagi para korban selamat dan keluarga korban meninggal dunia.
"Ini dilakukan oleh tim psikologi dari personel yang ada untuk melakukan pendampingan pendampingan dan pemulihan terhadap korban maupun keluarga. Dalam hal ini korban atau penyintas yang selamat maupun keluarga dari para korban robohnya pondok pesantren Al-Khoziny Sidoarjo," ujarnya.
Hingga kini, proses pembersihan dan pembongkaran sisa material bangunan masih terus dilakukan. Abast menegaskan, fokus utama tim gabungan tetap pada pencarian korban.
"Rekan-rekan juga masih melihat bahwa kami juga menyiapkan tim DVI, posko DVI sudah dibuka di rumah sakit Bhayangkara dan masih dilakukan upaya identifikasi dari korban.
Terkait langkah hukum, Abast menyebut penyelidikan akan dilakukan setelah seluruh proses evakuasi selesai.
"Kalau bicara penegakan hukum, sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Bapak Kapolda, bahwa hal ini pasti akan tetap kita lakukan, ya. Namun tentu menunggu dari proses pembersihan, proses evakuasi seluruh korban ini berhasil dilakukan. Nah, ini informasinya tentu kami akan update, kami akan terus bersinergi dengan teman-teman yang ada di sar gabungan," pungkasnya.
(auh/abq)