Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ngawi dihentikan sementara usai kasus keracunan massal yang menimpa siswa SMKN 1 Sine. Penghentian belum diketahui sampai batas waktu yang ditentukan.
"Untuk sementara berhenti beroperasi (MBG)," ujar Kapolsek Sine AKP Sugeng Wahyudi saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (3/10/2025).
Menurut Sugeng, penghentian sementara MBG dilakukan sambil menunggu hasil penyelidikan penyebab keracunan. Sampel makanan telah diambil oleh Dinas Kesehatan dan Polres Ngawi untuk diperiksa di laboratorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara waktu tidak operasional (MBG) sambil menunggu perkembangan (penyelidikan)," papar Sugeng.
Sugeng menambahkan, seluruh korban keracunan yang sempat dirawat di Puskesmas sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
"Semua sudah pulang rawat jalan alhamdulillah sudah sehat," tandas Sugeng.
Sebelumnya, 45 siswa SMKN 1 Sine dilarikan ke Puskesmas karena diduga keracunan pada Rabu pagi (1/10). Puluhan siswa tersebut mengalami mual sejak pagi, usai menyantap menu MBG sehari sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Humas SMKN 1 Sine, Agus Anang Prabowo, saat dikonfirmasi wartawan Rabu (1/10/2025). Menurut Agus, menu MBG saat itu adalah nasi dengan lauk ayam, capjay, dan daging.
"Kemarin (MBG) menu nasi lauk ayam sama capjay, cool dan daging," jelas Agus.
Agus menambahkan, para siswa mulai mengeluh mual dan diare saat pagi hari setelah upacara. Minimnya jumlah toilet membuat situasi semakin darurat.
"Awalnya tadi pagi anak-anak itu terasa buang air besar kok bersamaan diare dan mual. Karena kebetulan hari ini ujian semester, karena toilet sedikit dan banyak siswa mau BAB dan mual, kita panggil puskesmas," papar Agus.
(irb/hil)