Al Fatih Mimpi Minum dan Jalan-jalan Saat 3 Hari Tidur di Reruntuhan

Al Fatih Mimpi Minum dan Jalan-jalan Saat 3 Hari Tidur di Reruntuhan

Suparno - detikJatim
Jumat, 03 Okt 2025 14:45 WIB
Al Fatih, korban selamat bangunan ambruk di Ponpes Sidoarjo.
Al Fatih, korban selamat bangunan ambruk di Ponpes Sidoarjo. Foto: Suparno/detikJatim
Sidoarjo -

Di balik tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, kisah Al Fatih Cakra Buana (14) mencuri perhatian. Santri asal Bangkalan ini selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan. Selama terjebak, ia merasa seperti tertidur panjang dan mengalami mimpi aneh, minum hingga berjalan-jalan di tempat gelap.

Al Fatih merupakan salah satu dari lima santri yang selamat setelah tertimpa reruntuhan bangunan. Meski sempat tertimpa puing dan pasir, ia hanya mengalami luka lecet di bagian punggung dan pantat.

"Saya sempat lari, tapi masih kena (runtuhan). Pas sadar, saya nggak merasa sakit sama sekali," cerita Al Fatih kepada wartawan di RSUD R T Notopuro, Jumat (3/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat musibah terjadi, Al Fatih mengaku seperti tidak sepenuhnya sadar. Ia merasa tertidur cukup lama dan mengalami mimpi yang masih teringat jelas olehnya.

"Kayak tidur lama, terus mimpi minum pakai selang. Rasanya nyata banget. Terus kayak jalan-jalan di tempat gelap, naik mobil pikap, tapi nggak tahu ke mana," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Yang membuat selamat, kata Al Fatih, adalah karena tubuhnya tertutup tumpukan pasir dan puing bangunan yang justru melindunginya. Ia bahkan menyebut bagian kepalanya tertutup lembaran seng.

"Di situ ada lima orang. Saya sudah nggak ingat semuanya. Tapi, keluar dari situ rasanya merangkak pelan-pelan," kenangnya.

Hingga saat ini, total korban meninggal dunia ada sembilan orang. Sementara ada 103 santri yang selamat.

Pada hari keempat pascakejadian, proses evakuasi menggunakan alat berat kembali dilanjutkan. Terbaru, empat jenazah santri berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Keempat jenazah tersebut telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses post mortem.

"Prosesnya kan di sini (post mortem) atau identifikasi sama rekonsiliasi. Nanti setelah jenazah dari sana datang ke sini kemudian kita lakukan pemeriksaan," kata Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol M Kusnan Marzuk.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads