Hari keempat evakuasi bangunan Ponpes Sidoarjo ambruk, sebanyak empat jenazah ditemukan, dan saat ini telah tiba di RS Bhayangkara H S Samsoeri Mertojoso Surabaya. Hingga hari ini, total sembilan santri meninggal dunia, dan 103 selamat.
Posko ante mortem dan post mortem sendiri dipusatkan di RS Bhayangkara. Dari pantauan detikJatim, jenazah kantong keempat tiba pukul 12.02 WIB di gedung Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara. Sedangkan, tiga jenazah lainnya sudah tiba sebelumnya.
Dua kantong jenazah tiba di RS Bhayangkara bersamaan pukul 08.30 WIB. Lalu, kantong jenazah ketiga tiba pukul 10.40 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Jatim menyiapkan freezer untuk jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Sidoarjo. Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki menjelaskan, nantinya jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Surabaya dilakukan pemeriksaan dan dibersihkan. Jenazah yang tiba diambil data post mortem-nya.
Setelah dibersihkan, jenazah kembali ditaruh kantong jenazah. Kemudian ditaruh freezer yang telah disiapkan. Data post mortem dicocokkan dengan data ante motem, lalu dicocokkan dengan pihak keluarga. Oleh karena itu, pihak keluarga diminta membawa sidik jari korban.
Khusnan mengatakan, bagi keluarga korban yang merasa kehilangan anaknya di Ponpes Al Khoziny untuk segera melaporkan ante mortem atau ke layanan orang hilang. Selain laporan, juga membawa sidik jari pasti.
Sidik jari bisa dari ijazah dan paspor. Kemudian bisa menunjukkan riwayat pemeriksaan gigi, khususnya bila memiliki rekaman panoramic gigi untuk diagnosa primer.
"Sidik jari diagnosa pasti. Kalau itu tidak ada bisa dilakukan pemeriksaan properti lain. Kalau punya foto terakhir, tanda lahir di dalam tubuh, baju terakhir dipakai, bisa untuk identifikasi. Paling tidak ada dua. Kalau tidak bisa ya tes DNA," kata Khusnan, Jumat (3/10/2025).
Hingga saat ini, total ada lima santri berhasil dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia. Empat di antaranya dievakuasi hari ini.
(irb/hil)