Pada hari keempat evakuasi, tiga jenazah korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo tiba di RS Bhayangkara Surabaya. Polda Jatim menyiapkan freezer untuk jenazah korban para korban.
Dua kantong jenazah awal tiba di RS Bhayangkara pukul 08.30 WIB. Lalu, kantong jenazah ketiga tiba pukul 10.40 WIB.
"Ante mortemnya sudah terkumpul, awalnya tiga (jenazah), sudah temukan beberapa, sekarang tinggal 58 (korban). Semoga korban nggak banyak. Selalu update perubahan. Kalau ketemu lagi, otomatis berkurang (jumlah korban tertimbun)," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes dr M Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (3/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusnan menjelaskan, nantinya jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Surabaya akan dilakukan pemeriksaan. Jika jumlah jenazah banyak, maka disiapkan freezer.
Prosesnya spt apa?
"Kami siapkan freezer, dan kapasitas (RS Bhayangkara Surabaya) banyak, kami punya sampai 100. Alatnya masih bagus, suhunya bisa di bawah nol," ujarnya.
Ia mengatakan, bagi keluarga korban yang merasa kehilangan anaknya di Ponpes Al Khoziny untuk segera melaporkan ante mortem atau ke layanan orang hilang. Selain laporan, juga membawa sidik jari.
Sidik jari bisa dari ijazah dan paspor. Kemudian bisa menunjukkan riwayat pemeriksaan gigi, khususnya jika memiliki rekaman panoramic gigi untuk diagnosa primer.
"Sidik jari diagnosa, pasti. Kalau itu tidak ada, bisa dilakukan pemeriksaan properti lain. Kalau punya foto terakhir, tanda lahir di dalam tubuh, baju terakhir dipakai, bisa untuk identifikasi. Paling tidak ada dua. Kalau tidak bisa, ya tes DNA," pungkasnya.
(irb/hil)