Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo bertambah. Hingga Jumat (3/10) pagi, tercatat tujuh orang meninggal dari total 110 korban yang berhasil dievakuasi. Sementara itu, 103 korban lainnya selamat.
Penambahan korban meninggal terjadi setelah dua jenazah ditemukan dalam reruntuhan pada Jumat (3/10) pagi. Jenazah itu berhasil dievakuasi usai petugas mengerahkan alat berat sejak Kamis (2/10) siang, termasuk crane untuk mengangkat puing bangunan dengan hati-hati.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo selaku SAR Mission Coordinator (SMC), menyebut kedua jenazah ditemukan di area wudu musala ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Jumat (3/10) tadi sekitar pukul 07.30 WIB kita berhasil mengekstraksi lagi satu santri kita. Kemudian satu lagi berhasil kita ekstraksi juga pada pukul 07.36 WIB. Jadi sepertinya tertimpa pecahan ini di tempat wudhu," ujar Bramantyo, Jumat (3/10/2024).
Dua jenazah tersebut sebelumnya sudah terdeteksi keberadaannya, termasuk dalam 15 titik yang dipetakan Basarnas.
"Dua yang ditemukan hari ini termasuk di 15 titik," kata Bramantyo.
Meski sudah berhasil dievakuasi, identitas kedua jenazah itu belum dapat dipastikan. Mereka langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing menyebut tim DVI Polda Jatim telah siaga untuk proses identifikasi. "Nanti kita akan proaktif untuk menghubungi orang tuanya, termasuk nanti kita apabila sudah kita bisa identifikasi identitasnya langsung kita akan rilis. Perlu waktu tentunya," ucapnya.
Hingga kini, jumlah pasti santri yang masih berada di dalam reruntuhan belum diketahui. Petugas gabungan terus melakukan proses evakuasi.
(irb/hil)