Cerita Wahyudi Terjebak 3 Hari di Puing Ponpes Sidoarjo: Gelap dan Pengap

Cerita Wahyudi Terjebak 3 Hari di Puing Ponpes Sidoarjo: Gelap dan Pengap

Suparno - detikJatim
Kamis, 02 Okt 2025 19:15 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menjenguk salah satu santri Al Khoziny yang selamat
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menjenguk salah satu santri Al Khoziny yang selamat (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Muhammad Wahyudi (13), santri asal Surabaya, menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa ambruknya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Saat ini, Wahyudi masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo.

Dalam kondisi terbaring di ruang perawatan, Wahyudi mengisahkan detik-detik saat dirinya terjebak di bawah reruntuhan beton berat selama tiga hari. Ia mengaku sempat tak sadarkan diri sesaat setelah bangunan runtuh.

"Pas sadar, saya lihat di sekitar cuma reruntuhan beton. Di bawah kaki saya ada teman yang masih hidup juga, tapi sama-sama nggak bisa bergerak. Kami cuma bisa berbaring, suasananya gelap dan pengap," tutur Wahyudi saat ditemui detikJatim di RSUD, Kamis (2/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama terperangkap, Wahyudi mengatakan hanya bisa tidur dan bangun dalam kegelapan, tanpa tahu waktu. Ia bersyukur akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas pada malam hari setelah salat Isya, tiga hari pascakejadian.

ADVERTISEMENT

"Bersyukur setelah tiga hari berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas," imbuhnya.

Hal serupa juga disampaikan Putra (13), santri lainnya yang juga berasal dari Surabaya. Ia mengisahkan saat kejadian dirinya tengah mengambil air wudhu dan sempat mulai melaksanakan salat Ashar.

"Baru jalan dua rakaat, tiba-tiba banyak batu berjatuhan. Bambu-bambu penyangga juga ikut ambruk. Saya sempat lari, tapi langsung tertimpa dan jatuh telentang. Di atas saya ada seng," cerita Putra.

Selama tiga hari tertimpa material bangunan, Putra memilih untuk tidak banyak bergerak agar tidak menambah rasa sakit. Ia hanya bisa berbaring hingga akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu malam.

Kini, keduanya masih dalam proses pemulihan di RSUD Sidoarjo bersama beberapa korban selamat lainnya. Tim medis menyatakan kondisi mereka mulai stabil, namun tetap memerlukan observasi lebih lanjut.

Proses evakuasi sendiri telah berlangsung sejak tiga hari lalu dan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan. Saat ini, fokus beralih pada pembersihan material reruntuhan menyusul kesepakatan dari pihak keluarga korban.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads