Puluhan siswa SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng, Lamongan, punya cara unik memperingati Hari Batik Nasional ke-16. Mereka antusias mendesain motif batik, bukan di kain seperti biasanya, melainkan memanfaatkan kalender bekas yang sudah tidak terpakai.
Suasana riuh gembira tampak di ruang kelas saat para siswa menuangkan ide-ide kreatif mereka. Pola geometris, flora, hingga motif abstrak lahir dari tangan-tangan kecil yang baru pertama kali mencoba mendesain batik.
Muhammad Atar Hidimbyatmaja, salah satu siswa kelas VII, mengaku sangat menikmati pengalaman barunya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pengalaman baru bagi saya membuat desain batik. Saya senang dan enjoy selama kegiatan berlangsung, apalagi nanti hasilnya akan dipamerkan dalam gelar karya," ucapnya, Kamis (2/10/2025).
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng, Ummi Hanik, S.Kom., menyebut kegiatan ini memang pertama kalinya digelar. Selain untuk memperingati Hari Batik Nasional, tujuannya adalah menanamkan rasa cinta siswa terhadap budaya Nusantara.
"Lomba desain batik yang baru pertama kali dilaksanakan ini tujuannya tentu untuk mengajak anak-anak turut melestarikan batik," ujar Hanik.
Lebih lanjut, Hanik menjelaskan penggunaan kalender bekas sebagai media merupakan bagian dari edukasi ramah lingkungan sekaligus menumbuhkan kreativitas siswa.
"Kegiatan mendesain batik ini juga dapat menggali potensi dan kreativitas siswa di bidang seni rupa. Dengan barang bekas, anak-anak bisa menghasilkan karya yang bermanfaat," tambahnya.
Hasil karya para siswa rencananya akan dipamerkan dalam gelar karya sekolah. Melalui kegiatan sederhana ini, sekolah berharap semangat melestarikan batik tetap hidup di kalangan generasi muda dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas.
(auh/hil)