Tim SAR gabungan terus berjibaku mengevakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga Kamis (2/10/2025), proses pencarian masih berlangsung, namun waktu krusial atau golden time evakuasi segera berakhir.
Golden time sendiri merujuk pada masa 72 jam sejak pertama kali korban tertimbun reruntuhan, di mana peluang penyelamatan korban hidup lebih besar.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku On Scene Commander (OSC) menjelaskan bahwa pihaknya kini melakukan asesmen lanjutan untuk menentukan langkah berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, kita masih rapatkan, kita rapatkan hasilnya seperti apa. Tadi kan hasil dari asesmen kali ini seperti apa, tadi malam ada asesmen. Kemudian pagi ini kita juga melakukan asesmen," ujar Nanang, Kamis (2/10/2025).
Nanang belum dapat memastikan terkait langkah metode evakuasi usai golden time terlewati. Basarnas bersama petugas gabungan saat ini tengah melakukan asesmen dan merumuskan upaya lanjutan.
Sementara terkait perkembangan apakah ada korban di dalam reruntuhan yang posisinya sudah terdeteksi oleh petugas juga akan disampaikan nanti.
"Saat kami sudah mendeteksi pasti akan disampaikan," tukas Nanang.
Sebelumnya, evakuasi terhadap korban ambruknya Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9) sore terus dilakukan. Hingga hari ini, ada lima korban yang meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun detikJatim melalui data di posko gabungan, ada 108 korban yang berhasil dievakuasi. Ini merupakan data sementara yang dihimpun sejak Rabu (1/10) malam.
Basarnas sendiri sebelumnnya menyampaikan bahwa per Selasa (30/9) ada 100 korban berhasil terevakuasi, kemudian pada Rabu (1/10) ada tambahan tujuh korban. Namun diduga ada satu korban yang melakukan evakuasi mandiri dan belum terdata oleh petugas.
(auh/hil)