Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengunjungi lokasi runtuhnya masjid di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Dalam kunjungannya, Gus Ipul menyampaikan bahwa proses evakuasi yang dilakukan sejak tiga hari lalu masih terus berlangsung dengan mengedepankan kehati-hatian tinggi. Ia menegaskan bahwa kondisi di lokasi sangat kompleks, sehingga hanya bisa ditangani oleh tim yang benar-benar ahli dan berpengalaman.
"Ini bukan pekerjaan mudah. Diperlukan orang-orang yang terlatih dan ahli. Saya melihat langsung betapa sulitnya proses evakuasi ini, dan saya sangat menghargai kerja keras dari tim Basarnas dan seluruh unsur yang terlibat," ujar Gus Ipul di lokasi, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ipul menyebutkan bahwa struktur bangunan yang masih rawan roboh menjadi pertimbangan utama mengapa alat berat tidak langsung digunakan. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, terutama keluarga korban, untuk tetap bersabar dan menyerahkan sepenuhnya proses evakuasi kepada tim profesional.
"Saya sudah berdiskusi langsung dengan Kepala Basarnas. Proses ini memerlukan strategi agar tidak membahayakan tim penyelamat dan korban yang masih tertimbun. Kita harus sabar dan ikhlas, baik korban ditemukan dalam keadaan selamat maupun tidak," tambahnya.
Selama tiga hari terakhir, tim gabungan bekerja selama 24 jam secara bergiliran. Gus Ipul mengatakan bahwa proses evakuasi dibagi dalam tiga sektor, dan hingga saat ini sudah ada dua korban yang berhasil dievakuasi.
"Dari 15 titik yang sudah ditandai, dua korban telah berhasil dievakuasi. Hari ini fokus di sektor satu. Mudah-mudahan cuaca mendukung dan proses bisa terus dilanjutkan," kata Gus Ipul.
Kementerian Sosial juga memastikan penanganan tanggap darurat berjalan optimal. Mensos menyebutkan bahwa berbagai kebutuhan dasar untuk para keluarga korban, santri, dan warga sekitar yang terdampak telah disiapkan.
"Kami sediakan shelter, makanan siap saji, pakaian, kasur, hingga dapur umum. Obat-obatan juga sudah disiapkan untuk para orang tua dan santri yang terdampak," ujar Gus Ipul.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten bersinergi dalam penanganan musibah ini. Santunan juga diberikan kepada korban yang meninggal dunia tanpa pembedaan.
Fokus Evakuasi, Lanjut ke Rehabilitasi.
Gus Ipul menambahkan, setelah tahap evakuasi selesai, pemerintah akan membahas lebih lanjut rencana rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan pondok pesantren, termasuk fasilitas penunjangnya.
"Saat ini fokus kita adalah evakuasi. Setelah ini, kita akan mulai bicara soal rekonstruksi bangunan seperti apa, fasilitas apa yang dibutuhkan, dan seterusnya. Semua akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah," tuturnya.
Gus Ipul juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran proses evakuasi dan keselamatan para korban.
"Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Semoga seluruh proses berjalan lancar, dan keluarga korban diberi ketabahan," pungkasnya.
(dpe/abq)