Gempa magnitudo (M) 6,5 yang terjadi di Sumenep kemarin malam ternyata membawa dampak signifikan terhadap reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Hingga saat ini masih ada sejumlah korban yang terjebak di reruntuhan tersebut.
Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer menyebut getaran gempa yang dirasakan hingga Sidoarjo itu menambah penurunan beban runtugan.
"Dari A1 (titik runtuhan di bagian depan, dekat pintu masuk) terjadi penurunan posisi beban yang tadinya sekitar 15 cm di tempat korban (kemungkinan terjebak), diukur tadi sudah turun menjadi 10 cm," ujar Freezer di posko gabungan Ponpes Al Khoziny, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat dampak Sumenep, posisi korban diprediksi semakin terhimpit reruntuhan. "Kalau kami menyampaikan, yang ada di lokasi A1 itu terjadi penurunan yang cukup signifikan. Begitu himpitan turun, apa yang terjadi? kompresi semakin kuat," katanya.
Lebih lanjut, Freezer menjelaskan sebelum terjadinya gempa, ada korban terjebak reruntuhan yang masih bisa mengerakkan kepala hingga tangan.
"Setelah itu (terjadi gempa) tidak bisa lagi. Artinya memang kompresi sudah semakin mendekat. Kemudian dari batang tubuh dengan lingkar kepala kita yang paling besar apa? Batang tubuh dan panggul. Nah pada saat kita coba tadi kita sudah bisa tarik, tapi begitu kita mau tarik, stucknya di panggul, ternyata dia melintir
dengan kaki tertekuk," jelasnya.
Hingga hari ini, Basarnas telah mendeteksi korban yang terjebak di 15 titik dalam reruntuhan bangunan. Tujuh di antaranya berstatus merah atau masih dapat memberikan respons, sementara sisanya hitam yakni tidak bisa memberi respons.
Proses evakuasi tidak berhenti dilakukan. Ratusan personel petugas gabungan dikerahkan. Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii mengatakan bahwa petugas tengah berkejaran dengan peridoe golden time atau 72 jam untuk menyelamatkan korban terjebak.
"Sesuai teori memang 72 jam, namun pada saat kita sudah bisa menyentuh korban, kita sudah bisa mensupply minuman ,vitamin, bahkan info sudah bisa kita berikan memungkinkan yang bersangkutan ini bisa bertahan lebih lama," ujar Syafii.
(dpe/abq)